Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menguak Alasan di Balik Penutupan Pabrik

16 Juli 2024   10:09 Diperbarui: 16 Juli 2024   10:15 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penutupan pabrik biasanya dilakukan setelah berbaga pertimbangan matang (Rio Lecatompessy/unsplash)

Kebijakan baru seperti tarif atau subsidi juga bisa mempengaruhi daya saing dan profitabilitas pabrik.

Misalnya, kalau pemerintah menetapkan tarif baru untuk bahan baku impor, biaya produksi bisa naik drastis.

Pabrik yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ini mungkin harus menutup.

Selain itu, perubahan dalam kebijakan perdagangan global juga bisa mempengaruhi operasional pabrik.

Kebijakan baru yang memberlakukan tarif tinggi atau mengubah aturan perdagangan bisa membuat produk pabrik menjadi lebih mahal dibandingkan produk impor, sehingga mengurangi daya saing mereka di pasar.

Ketidakmampuan untuk bersaing di pasar global bisa menjadi salah satu alasan penutupan pabrik.

Persaingan Pasar

Persaingan dari pabrik di negara dengan biaya produksi lebih rendah bisa membuat pabrik lokal sulit bertahan.

Misalnya, produk yang lebih murah dari negara lain bisa mendominasi pasar, membuat produk lokal kalah bersaing.

Ini mirip dengan ketika Anda melihat barang impor yang lebih murah di toko dan memilihnya daripada produk lokal.

Ketika produk luar negeri mendominasi pasar, pabrik lokal bisa kehilangan pangsa pasar dan pendapatan, yang pada akhirnya bisa memaksa mereka untuk menutup.

Selain itu, produk asing yang lebih murah dan berkualitas bisa menggantikan produk pabrik lokal di pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun