Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menguak Alasan di Balik Penutupan Pabrik

16 Juli 2024   10:09 Diperbarui: 17 Juli 2024   08:21 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan baru seperti tarif atau subsidi juga bisa mempengaruhi daya saing dan profitabilitas pabrik.

Misalnya, kalau pemerintah menetapkan tarif baru untuk bahan baku impor, biaya produksi bisa naik drastis.

Pabrik yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ini mungkin harus menutup.

Selain itu, perubahan dalam kebijakan perdagangan global juga bisa mempengaruhi operasional pabrik.

Kebijakan baru yang memberlakukan tarif tinggi atau mengubah aturan perdagangan bisa membuat produk pabrik menjadi lebih mahal dibandingkan produk impor, sehingga mengurangi daya saing mereka di pasar.

Ketidakmampuan untuk bersaing di pasar global bisa menjadi salah satu alasan penutupan pabrik.

Persaingan Pasar

Persaingan dari pabrik di negara dengan biaya produksi lebih rendah bisa membuat pabrik lokal sulit bertahan. Misalnya, produk yang lebih murah dari negara lain bisa mendominasi pasar, membuat produk lokal kalah bersaing.

Ini mirip dengan ketika Anda melihat barang impor yang lebih murah di toko dan memilihnya daripada produk lokal.

Ketika produk luar negeri mendominasi pasar, pabrik lokal bisa kehilangan pangsa pasar dan pendapatan, yang pada akhirnya bisa memaksa mereka untuk menutup.

Selain itu, produk asing yang lebih murah dan berkualitas bisa menggantikan produk pabrik lokal di pasar.

Konsumen selalu mencari produk yang menawarkan nilai terbaik untuk uang mereka. Kalau produk asing bisa menawarkan kualitas yang lebih baik dengan harga yang lebih murah, konsumen cenderung beralih ke produk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun