Ketidakmampuan untuk bersaing di pasar global bisa menjadi salah satu alasan penutupan pabrik.
Biaya Produksi yang Tinggi
Kita semua menginginkan upah yang lebih tinggi, tapi biaya tenaga kerja yang meningkat bisa membuat produksi menjadi tidak ekonomis bagi pabrik.
Pabrik di negara dengan biaya tenaga kerja tinggi sering kali harus bersaing dengan pabrik di negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah. Ketika pabrik tidak bisa bersaing, mereka mungkin terpaksa menutup.
Kenaikan harga energi seperti listrik dan bahan bakar bisa meningkatkan biaya operasional pabrik. Bayangkan biaya listrik di rumah Anda naik drastis---hal yang sama terjadi pada pabrik. Kalau biaya energi terlalu tinggi, pabrik mungkin tidak lagi mampu beroperasi.
Selain biaya tenaga kerja dan energi, biaya bahan baku juga merupakan faktor penting. Kenaikan harga atau keterbatasan pasokan bahan baku bisa membuat produksi menjadi tidak ekonomis bagi pabrik.
Pabrik yang bergantung pada bahan baku tertentu mungkin terpaksa menaikkan harga produk mereka, yang bisa membuat mereka kehilangan daya saing di pasar.
Masalah Rantai Pasokan
Keterlambatan dalam pengiriman bahan baku atau produk jadi karena kemacetan di pelabuhan bisa berdampak pada operasional pabrik.
Kalau Anda pernah menunggu kiriman barang yang tertunda, Anda tahu betapa frustrasinya hal itu. Pabrik juga mengalami keterlambatan ini, yang bisa mengganggu produksi dan mengakibatkan kerugian besar.
Di samping itu, gangguan dalam pasokan bahan baku juga bisa membuat produksi terhenti.
Misalnya, kalau Anda menjalankan bisnis yang bergantung pada bahan tertentu dan bahan itu sulit didapatkan, Anda mungkin harus menghentikan operasional sementara.
Hal yang sama berlaku untuk pabrik, yang bisa mengakibatkan penutupan operasional.