Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Sebagian Manajer Enggan Mendelegasikan Tugas?

14 Juni 2024   10:15 Diperbarui: 14 Juni 2024   12:27 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendelegasian tugas adalah salah satu kemampuan yang harus dipunya seorang manajer (Austin Distel/Unsplash)

Manajer yang melihat kemajuan dalam keterampilan dan kemampuan timnya akan semakin percaya pada kemampuan tim untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Kepercayaan ini akan memberikan manajer keyakinan untuk mendelegasikan tanggung jawab yang lebih besar kepada tim mereka, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan memberdayakan.

Dengan begitu, investasi dalam pelatihan dan pengembangan bawahan tidak cuma berdampak pada kinerja tim, tapi juga memperkuat hubungan antara manajer dan tim serta membangun kepercayaan yang kuat dalam kemampuan tim untuk mencapai tujuan bersama.

Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang jelas mengenai harapan, standar, dan tenggat waktu adalah kunci dalam memastikan kalau setiap anggota tim memahami peran dan tanggung jawab mereka dengan jelas.

Manajer perlu secara aktif berkomunikasi dengan bawahan untuk memastikan kalau mereka punya pemahaman yang sama tentang apa yang diharapkan dari mereka dalam menjalankan tugas-tugas mereka.

Selain itu, memberikan umpan balik konstruktif secara teratur merupakan langkah penting dalam membantu bawahan memperbaiki kinerja mereka.

Umpan balik yang jelas dan spesifik bisa membantu bawahan untuk memahami area di mana mereka perlu meningkatkan kinerja mereka dan memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana mereka bisa mencapai standar yang diharapkan.

Dengan memastikan komunikasi yang terbuka dan umpan balik yang konstruktif, manajer bisa menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan terus-menerus dan peningkatan kinerja. Bawahan yang merasa didukung dan dipandu oleh manajer mereka akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka dan mencapai tujuan tim secara keseluruhan.

Selain itu, komunikasi yang jelas dan umpan balik yang teratur juga memungkinkan manajer untuk memantau kemajuan bawahan dan mengidentifikasi area di mana mereka bisa memberikan dukungan tambahan atau pelatihan yang diperlukan.

Dengan begitu, komunikasi yang efektif dan umpan balik yang konstruktif merupakan elemen kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan membangun hubungan yang kuat antara manajer dan tim.

Mengatasi Perfeksionisme

Manajer perlu punya pemahaman yang realistis kalau tidak semua tugas memerlukan hasil yang sempurna. Terlalu banyak fokus pada pencapaian kesempurnaan bisa menghambat efisiensi dan produktivitas, terutama dalam lingkungan kerja yang cepat berubah.

Oleh karena itu, manajer harus bisa memprioritaskan tugas-tugas yang benar-benar kritis dan penting untuk keberhasilan proyek atau tujuan tim, sementara membiarkan bawahan menangani tugas-tugas lainnya dengan tingkat standar yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun