Dengan tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar, manajer bisa menahan potensi yang sebenarnya dipunya oleh timnya.
Oleh karena itu, penting bagi manajer untuk membangun hubungan yang kuat dengan tim, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memberikan dukungan serta pelatihan yang diperlukan supaya bawahan merasa percaya diri dalam menangani tugas-tugas yang diberikan.
Dengan begitu, manajer bisa membantu meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri tim mereka, sehingga tim siap menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.
Pengalaman Buruk di Masa Lalu
Pengalaman negatif dalam mendelegasikan tugas bisa memberikan dampak psikologis yang kuat bagi seorang manajer. Kesalahan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas yang didelegasikan bisa membuat manajer merasa terbebani oleh rasa bersalah atau kegagalan, dan mereka mungkin merasa kalau mendelegasikan tugas bukanlah pilihan yang aman atau efektif.
Terlebih lagi, pengalaman negatif tersebut juga bisa menciptakan rasa takut akan konsekuensi yang mungkin timbul dari delegasi yang salah, seperti penurunan kinerja tim atau kehilangan reputasi manajer di mata atasan atau rekan kerja.
Tapi, penting bagi manajer untuk memahami kalau kegagalan dalam mendelegasikan tugas adalah bagian alami dari proses pembelajaran dan pertumbuhan.
Sebaliknya dari menghindari mendelegasikan tugas sama sekali, manajer seharusnya melihat pengalaman negatif tersebut sebagai kesempatan untuk mengevaluasi strategi delegasi mereka dan memperbaiki pendekatan di masa depan.
Dengan refleksi yang cermat, manajer bisa mengidentifikasi faktor-faktor apa yang menyebabkan kegagalan sebelumnya, mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, dan melanjutkan mendelegasikan tugas dengan lebih bijaksana dan efektif.
Kurangnya Waktu untuk Melatih
Mendelegasikan tugas memang seringkali memerlukan investasi waktu untuk melatih dan memberikan instruksi kepada bawahan.
Beberapa manajer mungkin merasa kalau mereka bisa menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien kalau mereka melakukannya sendiri daripada harus menghabiskan waktu yang berharga untuk melatih bawahan.
Mereka mungkin menganggap proses melatih sebagai penghalang dalam jalannya produktivitas dan menilai kalau upaya untuk mendelegasikan tugas tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.