Si A ngga pernah melakukan apa-apa dan juga ngga mengubah apa-apa, baik itu dalam kehidupan pribadinya, atau pun kehidupan profesionalnya. Dia selalu punya alasan untuk ngga melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.
Mencari atau membuat alasan itu alami. Kamu peduli dengan apa kata dan bagaimana pandangan orang ke kamu. Jadi, daripada orang berkata buruk atau berpandang negatif ke kamu, lebih baik kamu menghindari tanggung jawab dengan mencari-cari alasan ngga melakukannya.
Kamu mungkin tenang saat itu karena berhasil menghindari sesuatu yang "ngga enak". Tapi untuk jangka panjang, kamu ngga akan merasa hidup kamu memuaskan karena menghindari tanggung jawab itu.
Kenapa kamu membuat alasan? Bagaimana berhenti melakukannya?
Kita lihat.
Kenapa kamu membuat alasan
Biasanya, orang membuat alasan karena:
- Takut
- Adanya ketidakpastian
- Kurangnya tujuan
Kita lihat masing-masing faktor.
Takut
Kamu takut, karenanya kamu mencari-cari alasan.
Ketakutan banyak bentuknya. Takut gagal, misalnya. Kamu ragu dan ngga percaya diri, akhirnya kamu membuat alasan untuk berhenti mengejar mimpi kamu.
Menghadapi ketakutan memang ngga gampang. Tapi bisa dilakukan.
Adanya ketakpastian
Ketidakpastian memang bisa menakutkan. Kamu ngga tahu apa yang bakal kamu hadapi di depan sana. Lebih baik tetap di zona nyaman dan ngga melakukan apa-apa kan?
Kamu lebih suka membuat alasan daripada menghadapi ketidakpastian.
Kurangnya tujuan
Kalau kamu banyak beralasan, kamu akan terlihat malas dan ngga punya semangat. Padahal, seringkali itu cuma karena kamu ngga punya tujuan yang jelas. Sebuah tujuan yang cukup kuat untuk menggerakka tubuh dan pikiran kamu.
Temukan itu, kamu akan berhenti mencari-cari alasan untuk ngga melakukan apa yang penting dalam hidup kamu.
Bagaimana berhenti membuat alasan
Berhentinya bagaimana?
Mencari-cari alasan memang normal. Tapi kalau itu menghambat kamu mencapai tujuan, kamu harus menghentikan itu.
Caranya?
Ambil tanggung jawab
Masa lalu kamu, ya sudah biarkan di masa lalu.
Itu ngga menggambarkan masa depan kamu.
Ambil tanggung jawab untuk menciptakan masa depan kamu sendiri. Lepas dari belenggu masa lalu kamu.
Ubah perspektif
Saat kamu mengambil tanggung jawab, kamu akan lihat kalau masalah itu bukanlah hambatan, tapi peluang.
Masalah selalu ada. Pilihannya sekarang di kamu. Mau menjadikan itu sebagai alasan, atau menggunakannya untuk membuat perubahan dalam hidup kamu.
Kenali keyakinan negatif yang menghambat
Kamu mungkin punya keyakinan negatif yang menghambat diri kamu.
Mungkin terbentuk karena ucapan orang-orang ke kamu dari kecil dulu. Sampai akhirnya kamu percaya kalau apa yang mereka katakan itu benar. Bahwa kamu ngga pantas untuk berhasil.
Kamu jadi ngga punya kekuatan yang cukup untuk mengatasi masalah. Akibatnya, kamu selalu mencari-cari alasan untuk menghindari tanggung jawab.
Ganti cerita kamu
Kalau kamu sudah kenali keyakinan negatif kamu, waktunya untuk mengubahnya.
Buat cerita dengan versi yang lebih positif tentang diri kamu.
Ubah gambaran kamu tentang diri kamu, hidup kamu juga akan berubah.
Ambil pelajaran
Kalau kamu gagal, ambil pelajarannya, bukan menyalahkan orang lain, apalagi keadaan.
Pelajaran itu penting sebagai bekal kamu di masa depan menghadapi masalah yang sama.
Berhenti berpikir berlebihan
Kuatir atau takut itu normal. Pada tingkat yang wajar, itu membuat kamu lebih berhati-hati.
Tapi kalau kamu terus menerus memikirkannya, itu malah menjadi lebih besar daripada yang sebenarnya.
Berhenti memberi pupuk pada kekuatiran dan ketakutan kamu.
Buat visi kamu
Apa yang kamu ingin capai? Apa yang mau kamu dapatkan dalam hidup kamu?
Buat visi yang jelas. Buat langkah-langkah yang konkret. Tulis dan tempel di dinding kamar kamu kalau perlu. Sampai kamu ngga bisa lagi membuat alasan untuk ngga berbuat sesuatu.
Tentukan tujuan kamu
Punya tujuan akan membuat kamu bisa melihat lebih banyak. Dan itu seharusnya cukup untuk membuat kamu berhenti membuat alasan karena ketakutan kamu akan ketidakpastian.
Mulai dari tujuan yang kecil saja dulu. Sampai kamu percaya diri untuk mengejar tujuan yang lebih besar.
Dapatkan dukungan
Dukungan teman, keluarga, kolega, itu ngga boleh kamu lewatkan. Dapatkan itu. Mereka akan mengingatkan kamu saat kamu mulai keluar jalur.
***
Jadi, apa alasan kamu sekarang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H