Kalau kamu berpikir menjadi konsisten berarti ngga pernah goyah lagi, maka kamu perlu membentuk ulang lagi persepsi kamu tentang konsistensi.
Mungkin baik untuk menjadi ambisius, tapi terlalu keras pada diri sendiri cuma akan membuat kamu merasa kecewa pada diri sendiri dan kemudian menyerah. Artinya, pada kenyataannya, malah kontra-produktif.
Kalau kamu memutuskan untuk berlari setiap hari selama 30 hari ke depan dan kamu melewatkan 6-7 hari, itu ngga apa-apa. Itu ngga berarti kalau kamu ngga konsisten.
Lihat gelas setengah penuh. Setidaknya kamu berhasil berlari selama 23-24 hari. Dan itu lebih baik daripada ngga sama sekali!
Kadang hidup bisa menghalangi, ngga peduli seberapa keras kamu berusaha untuk berkomitmen, dan itu benar-benar alami.
Hal yang menentukan konsistensi kamu bukanlah seberapa sempurna kamu melakukannya, tapi seberapa cepat kamu kembali ke komitmen awal kamu kalau kamu keluar jalur.
Alih-alih menyalahkan diri sendiri, terimalah dan maafkan diri kamu sendiri, lalu kembalilah ke sana!
Bagaimana? Siap untuk menjadi orang yang konsisten?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H