Misalnya, sebuah produsen minuman energi mungkin sudah mengembangkan formula baru yang teruji dengan baik di konsumen, tapi cuma punya sedikit kemampuan untuk mengirimkan produk tersebut ke toko-toko penjual secara nasional.
Di situlah hubungan mereka dengan distributor, grosir, dan pengecer bisa menjadi keunggulan kompetitif. Bahkan kadang menjadi satu kebutuhan.
Distributor bisa memenuhi pesanan untuk seluruh palet minuman energi tersebut, sedangkan grosir bisa menemukan pembeli eceran untuk menempatkan produk tersebut di dalam toko.
Kalau bisnis Anda sudah mapan dan tumbuh besar, Anda sering kali bisa mempersingkat saluran distribusi Anda, atau mengakuisisi dan mengintegrasikan unit bisnis horizontal untuk mengurus proses logistik dan kebutuhan distribusi lainnya.
Apa tujuan bisnis masa depan Anda?
Selalu siaplah untuk saluran baru.
Kalau tujuan Anda adalah memperluas distribusi ke pasar atau wilayah baru, maka menentukan strategi saluran distribusi Anda harus menjadi bagian dari keseluruhan strategi pemasaran Anda.
Kalau Anda ngga punya hubungan dengan pengecer regional, peluncuran produk Anda mungkin akan terganggu ketika Anda mencoba untuk tumbuh di wilayah tersebut.
Tapi, Anda bisa memanfaatkan mitra saluran distribusi untuk meningkatkan dan memperluas pasar Anda secara efisien.
Di sisi lain, membuka lebih banyak saluran distribusi langsung bisa jadi pilihan terbaik untuk meningkatkan brand awareness produk Anda atau laba per penjualan.
Saluran yang panjang berarti biaya yang lebih tinggi dan lebih banyak pihak yang terlibat. Saluran langsung bisa menghasilkan pengalaman pelanggan atau brand image yang lebih baik.
Saluran pemasaran mana yang tepat untuk Anda?
Saluran distribusi langsung mungkin kelihatannya sebuah pilihan yang jelas. Tapi, itu ngga selalu merupakan pilihan yang tepat. Bahkan mungkin ngga masuk perhitungan.