Kenapa?
Karena orang cenderung memperlihatkan pandangan diri yang positif dan diinginkan secara sosial kepada orang lain saat mereka online.
Tapi, yang terjadi adalah memang itu memberi mereka peningkatan harga diri, sayangnya akan diikuti penurunan pengendalian diri.
Maksudnya?
Semua itu terkait dengan ide untuk menjaga penampilan dan memberi gambaran sempurna hidup kita pada teman atau orang lain.
Yang menarik mengenai media sosial, kita bisa memilih informasi apa yang ingin kita posting. Menjaga identitas online tertentu mungkin bisa meningkatkan harga diri, tapi juga bisa menutupi kepribadian kita yang sebenarnya.
Bagi orang narsisis, ini memenuhi kebutuhan mereka untuk dikagumi. Dan semakin banyak penerimaan yang diterima sebuah postingan, semakin banyak pula yang masuk ke dalam jenis perilaku ini.
Untuk orang yang menderita kecemasan, interaksi online bisa saja mereka terjemahkan ke dalam interaksi kehidupan nyata mereka. Itu akan memberi "makan" perasaan cemas yang mereka punya tentang apakah orang-orang menyukai mereka atau ngga, sesuai dengan positif atau negatifnya postingan mereka diterima.
Seperti itulah beberapa contoh terkait dengan media sosial ini.
Mungkinkah mencari harga diri dari media sosial?
Yang perlu kamu tahu, mencari harga diri dan kepercayaan diri dari media sosial, ngga akan pernah bertahan lama.
Malah bisa dibilang, lebih banyak merugikannya daripada menguntungkan.