Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus: Refleksi Teologis Perjamuan Malam Terakhir (PMT)

14 Juni 2020   14:30 Diperbarui: 14 Juni 2020   14:36 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partisipasi dalam Perjamuan Eskatologis

"Sesungguhnya, Aku berkata kepadaMu, Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, dalam Kerajaan Allah" (Mrk 14:25; lih. Mat 26:29 dan Luk 22:18).

Pernyataan Yesus bahwa Ia tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Ia meminumnya yang baru jelas menunjuk makna eskatologis. Menarik sekali bahwa kedua tradisi (Mrk dan Luk) sama-sama menyebut dimensi eskatologis ini. Dari data tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal:

Perjamuan Malam Terakhir (PMT) merupakan Perjamuan Perpisahan. Lukas menyebut hal ini secara jelas: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu sebelum Aku menderita" (Luk 22:15; lih. 1Kor 11:23; bdk. Yoh 13:1).

Perjamuan Malam Terakhir (PMT) juga merupakan Perjamuan Paskah Baru, sebagaimana disebutkan oleh Luk 22:15 tadi. Perjamuan Paskah Baru berarti bahwa Perayaan Paskah PL kini sudah diperbaharui bahkan diganti dengan Perayaan Paskah Baru.

Justru penempatan PMT pada hari raya Paskah oleh para penginjil sinoptik ini memiliki interese teologis ini. Kini Paskah lama telah diganti dengan Paskah baru yang berpuncak pada penyerahan diri Yesus Kristus dalam peristiwa wafatNya. Inti kenangan perayaan Paskah lama ialah tindakan penyelamatan Allah yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.

Paskah lama itu kini telah mendapat isi/muatan baru dalam perayaan Paskah baru, yaitu tindakan penyelamatan Allah yang membebaskan seluruh umat manusia dari perbudakan dosa dan maut melalui wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.

Kalau Paskah PL hanya berlaku bagi bangsa Israel, kini dalam Paskah PB Allah bertindak bagi seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus PuteraNya. Dengan demikian, Paskah baru menandai dimensi universal tindakan penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.

Perjamuan Malam Terakhir (PMT) akhirnya merupakan Perayaan Partisipasi dalam Perjamuan Eskatologis. Perjamuan eskatologis ini sering disinggung Yesus dalam pewartaanNya tentang Kerajaan Allah. Yesus sering melukiskan Kerajaan Allah sebagai pesta perjamuan makan (Mat 8:11; 22:1-14; 25:1-13; bdk. Yes 25:6; 65:13; Why 19:9).

Dengan demikian, PMT merupakan jembatan menghubungkan serta menghadirkan kebersamaan dan kesatuan kita dengan Allah yang kekal dalam sejarah yang fana. Demikianlah Perayaan Ekaristi berciri eskatologis. Dengan Perayaan Ekaristi, kita mencicipi perjamuan eskatologis yang berupa kebersamaan dengan Allah secara kekal (bdk. 1Kor 11:26).

 Kehadiran Yesus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun