Bahwasanya perjanjian yang diadakan dalam PL itu kini digenapi dan berlaku universal dalam PB yang diadakan atas dasar darah Kristus, yang mendamaikan Allah dengan umat manusia, sehingga kini terciptalah tata relasi baru antara Allah dan umat manusia.
Dengan darah Kristus, muncullah suatu umat baru yang dimeteraikan bukan hanya dengan darah lembu jantan (bdk. Kel 24:5), melainkan dengan darah Kristus sendiri.
Dengan demikian, Perayaan Ekaristi merupakan perayaan penggenapan ikatan perjanjian dari PL itu. Piala ekaristik yang disampaikan Yesus dalam PMT adalah sarana bagi partisipasi kita dalam PB yang didasarkan atas darah, yaitu wafat Kristus sendiri.
Sedang istilah "perjanjian baru" (dalam teks Luk dan Paulus) menunjuk pada Yer 31:31-34 (bdk. juga Yes 54:10; Yeh 16:60-63; 34:25; 37:21-28). Pada intinya, istilah "perjanjian baru" dalam Yer 31 ini memiliki konteks dan perspektif eskatologis.
Sesudah Yeremia menyampaikan berita kehancuran Kerajaan Yehuda dan bangsa Israel, dan bahwa mereka akan dibuang ke Babel, Yeremia juga diutus Allah untuk mewartakan zaman pemulihan.
Pada zaman pemulihan itu, Allah akan memperbaharui perjanjian yang dahulu selalu dikhianati bangsa Israel. Perjanjian Baru itu sungguh-sungguh lain dan baru sesuai firman Allah sendiri: "Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu" (Yer 31:33).
Dalam PMT, Yesus menyampaikan piala sebagai "perjanjian baru", yang berarti, janji eskatologis yang disampaikan dalam PL tersebut (Yer 31) kini dihadirkan dan terlaksana melalui dan dalam diri Yesus Kristus. Dengan demikian, Yesus Kristus bukan hanya pewarta saja, melainkan juga pembawa keselamatan eskatologis sebagaimana telah dinantikan dalam PL.
Penetapan Ekaristi
"Perbuatlah ini guna memperingati Aku" (Luk 22:19; 1Kor 24:25).
Kata-kata Yesus: "Perbuatlah ini guna memperingati Aku", dipandang sebagai kata-kata penetapan Ekaristi. Artinya, dengan kata-kata itu, Yesus memerintahkan Gereja untuk mengenangkan Dia dan seluruh karya penebusanNya melalui Perayaan Ekaristi. Di sinilah Perayaan Ekaristi mendapat legitimasi dan dasarnya. Dengan demikian, Perayaan Ekaristi bukanlah inisiatif dan buatan Gereja sendiri.
Kata "peringatan" (Yun.: anamnesis = peringatan, kenangan), dalam tradisi biblis-Yahudi tidak dimengerti seturut arti profan Yunani (= peringatan orang mati) atau arti filosofis (= mengingat-ingat secara intelektual), melainkan dimengerti menurut arti zikkaron (Ibrani = kenangan) yang menunjuk kesatuan antara kenangan dan actio (bdk. Kej 8:1; 19:29; 30:22).