Partisipasi dalam Perjamuan Eskatologis
"Sesungguhnya, Aku berkata kepadaMu, Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, dalam Kerajaan Allah" (Mrk 14:25; lih. Mat 26:29 dan Luk 22:18).
Pernyataan Yesus bahwa Ia tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Ia meminumnya yang baru jelas menunjuk makna eskatologis. Menarik sekali bahwa kedua tradisi (Mrk dan Luk) sama-sama menyebut dimensi eskatologis ini. Dari data tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal:
Perjamuan Malam Terakhir (PMT) merupakan Perjamuan Perpisahan. Lukas menyebut hal ini secara jelas: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu sebelum Aku menderita" (Luk 22:15; lih. 1Kor 11:23; bdk. Yoh 13:1).
Perjamuan Malam Terakhir (PMT) juga merupakan Perjamuan Paskah Baru, sebagaimana disebutkan oleh Luk 22:15 tadi. Perjamuan Paskah Baru berarti bahwa Perayaan Paskah PL kini sudah diperbaharui bahkan diganti dengan Perayaan Paskah Baru.
Justru penempatan PMT pada hari raya Paskah oleh para penginjil sinoptik ini memiliki interese teologis ini. Kini Paskah lama telah diganti dengan Paskah baru yang berpuncak pada penyerahan diri Yesus Kristus dalam peristiwa wafatNya. Inti kenangan perayaan Paskah lama ialah tindakan penyelamatan Allah yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.
Paskah lama itu kini telah mendapat isi/muatan baru dalam perayaan Paskah baru, yaitu tindakan penyelamatan Allah yang membebaskan seluruh umat manusia dari perbudakan dosa dan maut melalui wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kalau Paskah PL hanya berlaku bagi bangsa Israel, kini dalam Paskah PB Allah bertindak bagi seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus PuteraNya. Dengan demikian, Paskah baru menandai dimensi universal tindakan penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.
Perjamuan Malam Terakhir (PMT) akhirnya merupakan Perayaan Partisipasi dalam Perjamuan Eskatologis. Perjamuan eskatologis ini sering disinggung Yesus dalam pewartaanNya tentang Kerajaan Allah. Yesus sering melukiskan Kerajaan Allah sebagai pesta perjamuan makan (Mat 8:11; 22:1-14; 25:1-13; bdk. Yes 25:6; 65:13; Why 19:9).
Dengan demikian, PMT merupakan jembatan menghubungkan serta menghadirkan kebersamaan dan kesatuan kita dengan Allah yang kekal dalam sejarah yang fana. Demikianlah Perayaan Ekaristi berciri eskatologis. Dengan Perayaan Ekaristi, kita mencicipi perjamuan eskatologis yang berupa kebersamaan dengan Allah secara kekal (bdk. 1Kor 11:26).
 Kehadiran Yesus