Artinya, anamnese bukan hanya menunjuk gagasan mengingat-ingat secara intelektual-subyektif, melainkan menghadirkan apa yang dikenangkan itu sedemikian rupa sehingga apa yang dikenangkan itu betul-betul ada, hadir, berdaya, bertindak.
Dalam pengertian ini, aspek anamnese lalu menjadi unsur pokok dalam liturgi kita. Itu berarti bahwa dalam liturgi, khususnya dalam perayaan Ekaristi, kita tidak hanya mengingat-ingat secara intelektual peristiwa salib Kristus, tetapi bahwa peristiwa salib Kristus itu kini benar-benar hadir dan bermakna serta berdaya bagi kita. Dan yang memungkinkan kehadiran peristiwa salib dalam liturgi kita adalah Roh Kudus.
Jika Yesus menyuruh agar para murid melakukan ini, maka yang dimaksudkan adalah Perayaan Ekaristi, yang ditetapkan Yesus dalam PMT. Dengan demikian, tujuan utama dari perayaan Ekaristi ialah untuk mengenangkan Kristus, yang berarti menghadirkan Kristus dan seluruh tindakan penebusanNya yang meliputi peristiwa wafat dan kebangkitanNya. Dengan demikian, Perayaan Ekaristi dirayakan Gereja bukan karena kemauan dan inisiatif sendiri, melainkan ditetapkan oleh Tuhan sendiri.
Rangkuman: Teologi Perjamuan Malam Terakhir (PMT)
Pada malam menjelang penderitaanNya, Yesus mengidentifikasikan roti dan piala (anggur) itu dengan diriNya sendiri dan dengan kasihNya. Melalui roti dan piala itu, Yesus memberikan kepada para muridNya kemungkinan partisipasi dalam hidupNya, perjuanganNya, dan nasibNya yang diserahkan melalui wafatNya agar mereka tetap memiliki kebersamaan dan kesatuan denganNya.
Ekaristi merupakan perayaan PB, kurnia pengampunan dan penebusan dosa, partisipasi antisipatif dalam keselamatan kekal dan perjamuan surgawi dalam Kerajaan Allah. Sabda-sabda Yesus atas roti dan piala (anggur) memuat semua ide besar PL: perjanjian, Kerajaan Allah, penebusan dan kemartiran, ibadat dan pewartaan eskatologis. Dan untuk semuanya itu, Yesus Kristus menjadi pusat, pelaksana, dan pemenuh yang menggenapi Perjanjian Lama.
Sumber: Bahan Ajar Mata Kuliah  'Teologi Ekaristi' - Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H