Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus: Refleksi Teologis Perjamuan Malam Terakhir (PMT)

14 Juni 2020   14:30 Diperbarui: 14 Juni 2020   14:36 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, anamnese bukan hanya menunjuk gagasan mengingat-ingat secara intelektual-subyektif, melainkan menghadirkan apa yang dikenangkan itu sedemikian rupa sehingga apa yang dikenangkan itu betul-betul ada, hadir, berdaya, bertindak.

Dalam pengertian ini, aspek anamnese lalu menjadi unsur pokok dalam liturgi kita. Itu berarti bahwa dalam liturgi, khususnya dalam perayaan Ekaristi, kita tidak hanya mengingat-ingat secara intelektual peristiwa salib Kristus, tetapi bahwa peristiwa salib Kristus itu kini benar-benar hadir dan bermakna serta berdaya bagi kita. Dan yang memungkinkan kehadiran peristiwa salib dalam liturgi kita adalah Roh Kudus.

Jika Yesus menyuruh agar para murid melakukan ini, maka yang dimaksudkan adalah Perayaan Ekaristi, yang ditetapkan Yesus dalam PMT. Dengan demikian, tujuan utama dari perayaan Ekaristi ialah untuk mengenangkan Kristus, yang berarti menghadirkan Kristus dan seluruh tindakan penebusanNya yang meliputi peristiwa wafat dan kebangkitanNya. Dengan demikian, Perayaan Ekaristi dirayakan Gereja bukan karena kemauan dan inisiatif sendiri, melainkan ditetapkan oleh Tuhan sendiri.

Rangkuman: Teologi Perjamuan Malam Terakhir (PMT)

Pada malam menjelang penderitaanNya, Yesus mengidentifikasikan roti dan piala (anggur) itu dengan diriNya sendiri dan dengan kasihNya. Melalui roti dan piala itu, Yesus memberikan kepada para muridNya kemungkinan partisipasi dalam hidupNya, perjuanganNya, dan nasibNya yang diserahkan melalui wafatNya agar mereka tetap memiliki kebersamaan dan kesatuan denganNya.

Ekaristi merupakan perayaan PB, kurnia pengampunan dan penebusan dosa, partisipasi antisipatif dalam keselamatan kekal dan perjamuan surgawi dalam Kerajaan Allah. Sabda-sabda Yesus atas roti dan piala (anggur) memuat semua ide besar PL: perjanjian, Kerajaan Allah, penebusan dan kemartiran, ibadat dan pewartaan eskatologis. Dan untuk semuanya itu, Yesus Kristus menjadi pusat, pelaksana, dan pemenuh yang menggenapi Perjanjian Lama.

Sumber: Bahan Ajar Mata Kuliah  'Teologi Ekaristi' - Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun