Pertempuran terus berlangsung hingga matahari mencapai puncaknya di langit. Pasukan Raden semakin kewalahan, namun mereka terus bertahan, melawan dengan seluruh kekuatan yang mereka miliki. Setiap prajurit yang gugur digantikan oleh semangat baru dari mereka yang masih bertahan.
Pada akhirnya, sebuah tanda datang. Terompet panjang terdengar dari barisan belakang musuh, dan pasukan mereka mulai mundur. Raden, yang berlumuran darah, berdiri terengah-engah di tengah halaman benteng, menyadari bahwa musuh akhirnya mundur.
"Raden, kita menang!" teriak Bagus dari atas menara yang kini sudah berhasil direbut kembali. Senyum kecil muncul di wajah Raden, meski ia tahu, kemenangan ini datang dengan harga yang mahal.
Musuh telah berhasil dipukul mundur, dan untuk pertama kalinya, benteng itu berhasil bertahan tanpa kerusakan yang berarti. Namun, Raden tahu ini bukan akhir dari segalanya. Pertempuran terakhir telah dimenangkan, tapi perjuangan untuk merdeka masih panjang.
Raden berdiri di tengah para prajuritnya yang tersisa, menatap ke arah perbukitan di kejauhan. "Ini bukan akhir," bisiknya pelan. "Tapi ini adalah awal dari kebebasan kita."
Dengan semangat baru, ia dan pasukannya bersiap untuk menghadapi hari-hari yang akan datang, percaya bahwa kemerdekaan yang mereka perjuangkan sudah semakin dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H