Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah di Bawah Bayang-bayang Penjajah - Part 27

14 September 2024   03:10 Diperbarui: 14 September 2024   03:15 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raden tersenyum tipis. "Aku tahu risikonya, tapi kita tidak punya pilihan lain. Jika kita hanya bertahan di sini, kita akan kehilangan lebih banyak. Ini bukan hanya tentang melawan musuh di depan mata, tapi juga menjaga rakyat kita. Mereka adalah kekuatan kita yang sesungguhnya."

Suryo akhirnya mengangguk, meski masih tampak khawatir. "Baiklah. Aku akan melakukan yang terbaik."

Malam itu, Suryo memimpin sekelompok kecil prajurit menuju desa di utara, meninggalkan benteng dengan harapan bisa menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa. Di sisi lain, Raden tetap tinggal di benteng, bersiap menghadapi serangan lain yang bisa datang kapan saja.

Angin malam terus berhembus, membawa rasa cemas yang menusuk. Di atas langit, bulan bersinar dengan lembut, seakan menjadi saksi bisu dari pertempuran yang belum selesai. Meski hari ini mereka meraih kemenangan, Raden tahu bahwa jalan mereka masih panjang dan penuh dengan bahaya.

Tapi ia tidak gentar. Dalam hatinya, ada tekad yang kuat untuk melindungi tanah ini, rakyatnya, dan kehormatan yang sudah lama diperjuangkan. Dan meskipun ia tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok, ia yakin bahwa selama mereka tetap bersatu, harapan itu masih ada.

Peperangan mungkin belum usai, tapi semangat perjuangan mereka akan terus menyala, hingga penjajahan ini benar-benar berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun