Ujian di Tengah Perjalanan
Setelah memulai perjalanan dari Kuil Keberanian, Dimas merasa tekadnya semakin kuat. Mahrini telah memberikan peta kuno dan beberapa petunjuk penting mengenai lokasi-lokasi yang harus dia kunjungi. Peta itu menunjukkan beberapa titik utama di Negeri Awan, termasuk Gunung Langit, sebuah lokasi yang dianggap sebagai tempat terakhir di mana Permata Cinta bisa ditemukan. Namun, perjalanan menuju gunung tersebut tidak akan mudah, karena banyak tantangan dan bahaya yang harus dihadapi.
Dimas memutuskan untuk mengunjungi desa yang terletak di dekat kaki Gunung Langit terlebih dahulu. Desa ini dikenal sebagai tempat tinggal para makhluk yang telah lama menjaga keseimbangan dan keindahan Negeri Awan. Dimas berharap bisa mendapatkan informasi tambahan dan dukungan sebelum melanjutkan perjalanan yang lebih menantang.
Saat tiba di desa, Dimas disambut dengan hangat oleh penduduk yang ramah. Mereka adalah makhluk dengan tubuh kecil dan sayap halus yang tampak seperti kupu-kupu besar. Makhluk-makhluk ini menyambut Dimas dengan senyum dan mengundangnya untuk bergabung dengan mereka dalam sebuah pesta kecil yang diadakan untuk merayakan musim bunga. Dimas merasa terhibur oleh suasana ceria dan kehangatan yang ditunjukkan oleh penduduk desa.
Selama pesta, Dimas bertemu dengan seorang tua bijaksana bernama Arion. Arion dikenal sebagai penjaga pengetahuan kuno dan memiliki wawasan mendalam tentang sejarah Negeri Awan. Dimas mendekati Arion dan menceritakan tujuannya untuk menemukan Permata Cinta dan mengalahkan Kegelapan Abadi. Arion mendengarkan dengan seksama dan memberikan Dimas beberapa nasihat berharga.
"Perjalananmu akan penuh dengan ujian," kata Arion dengan suara tenang. "Kegelapan Abadi tidak akan membiarkanmu mendapatkan Permata Cinta dengan mudah. Kau akan menghadapi berbagai rintangan yang menguji keberanian, kecerdasan, dan ketahananmu. Namun, ingatlah bahwa kekuatan sejati terletak pada hatimu."
Arion juga memberikan Dimas sebuah ramuan khusus yang dapat membantu dalam menghadapi rintangan. Ramuan ini konon memiliki kekuatan untuk melindungi dari efek gelap dan memperkuat tekad. Dimas mengucapkan terima kasih kepada Arion dan penduduk desa atas sambutan hangat dan dukungan mereka.
Dengan ramuan baru dan semangat yang diperbarui, Dimas melanjutkan perjalanan menuju Gunung Langit. Dia mengikuti jalan setapak yang membelah hutan lebat dan mulai merasakan pergeseran suasana di sekelilingnya. Hutan ini terasa semakin gelap dan misterius seiring dia mendekati gunung. Suara burung yang ceria digantikan oleh keheningan yang menegangkan, dan udara menjadi lebih dingin.
Ketika Dimas mencapai kaki Gunung Langit, dia disambut oleh pemandangan yang megah dan sekaligus menakutkan. Gunung ini menjulang tinggi dengan puncaknya yang diselimuti salju dan kabut tebal. Jalur pendakian tampak curam dan berbatu, dan suasana di sekitar gunung terasa lebih berat dibandingkan dengan tempat-tempat yang telah dia lalui sebelumnya.
Dimas mulai mendaki gunung dengan hati-hati, menggunakan teknik pendakian yang telah dia pelajari dari pengalaman sebelumnya. Batu-batu di jalur pendakian licin dan rawan longsor, sehingga setiap langkah harus dipertimbangkan dengan cermat. Di sepanjang perjalanan, Dimas menemukan berbagai rintangan seperti jurang yang dalam, batu besar yang harus dipanjat, dan salju tebal yang harus disingkirkan.
Ketika Dimas mencapai ketinggian tertentu, dia mulai merasakan adanya kehadiran makhluk jahat di sekelilingnya. Suara berbisik dan gemerisik di antara pepohonan menandakan bahwa ada sesuatu yang mengintai. Dimas merasa waspada dan berusaha tetap fokus pada tujuannya. Dia terus mendaki, meskipun kelelahan mulai mempengaruhi kemampuannya.
Di tengah perjalanan, Dimas menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi di balik bebatuan. Gua ini tampak seperti tempat yang aman untuk beristirahat, dan Dimas memutuskan untuk masuk dan mencari perlindungan. Begitu dia memasuki gua, dia disambut oleh pemandangan yang mengejutkan---di dalam gua terdapat lukisan-lukisan kuno di dinding yang menggambarkan pertempuran antara kekuatan baik dan jahat di Negeri Awan.
Lukisan-lukisan ini menggambarkan kisah-kisah tentang pahlawan-pahlawan yang telah berjuang melawan kegelapan dan bagaimana Permata Cinta digunakan untuk mengalahkan musuh. Dimas merasa terinspirasi dan terhubung dengan cerita-cerita ini. Dia menyadari bahwa perjuangan yang dia hadapi adalah bagian dari warisan panjang perjuangan melawan kejahatan.
Ketika Dimas sedang memeriksa lukisan-lukisan tersebut, dia tiba-tiba merasakan getaran kuat di tanah. Gua mulai bergetar, dan dinding-dindingnya mulai retak. Dimas menyadari bahwa ada ancaman yang datang, dan dia harus segera keluar dari gua. Dengan cepat, dia mengambil beberapa catatan dari dinding gua dan melarikan diri ke luar.
Begitu dia keluar, dia melihat bahwa gunung mulai mengeluarkan semburan energi gelap. Kegelapan Abadi tampaknya mulai mengaktifkan kekuatannya untuk menghentikannya. Dimas berlari dengan cepat, menghindari batu-batu yang jatuh dan jurang yang tiba-tiba muncul di jalur pendakian.
Selama perjalanan ini, Dimas menghadapi berbagai rintangan yang menguji ketahanan dan keberaniannya. Dia harus memanjat tebing curam, melompat dari satu batu ke batu lainnya, dan mengatasi berbagai jebakan yang diciptakan oleh Kegelapan Abadi. Setiap langkahnya menjadi semakin sulit, tetapi semangat dan tekadnya tetap kuat.
Akhirnya, setelah melewati berbagai ujian dan tantangan, Dimas mencapai sebuah titik di mana dia dapat melihat puncak Gunung Langit yang bersinar di kejauhan. Puncak gunung tersebut tampak seperti tujuan akhir dari perjalanan ini, dan Dimas merasa bahwa dia semakin dekat dengan menemukan Permata Cinta. Namun, dia juga tahu bahwa masih ada banyak bahaya yang harus dihadapi sebelum mencapai tujuannya.
Dengan tekad yang semakin kuat dan semangat yang tidak tergoyahkan, Dimas melanjutkan pendakiannya menuju puncak gunung, siap menghadapi apa pun yang menantinya. Setiap langkah yang dia ambil membawa dia lebih dekat ke petualangan yang menunggu di depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H