Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beban Tak Terduga

20 Agustus 2024   13:02 Diperbarui: 20 Agustus 2024   15:07 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, Maya terus berjuang untuk menjaga rumah tangga mereka. Dia mencoba mencari dukungan dari teman-teman dan keluarga, tetapi banyak dari mereka merasa tidak bisa memberikan bantuan yang berarti. Maya merasa seolah-olah dia berjuang sendirian melawan arus kehidupan yang keras.

Rafi semakin menunjukkan sikap membangkang dan sulit diatur. Ketika Maya mencoba membicarakan masa depannya, Rafi hanya memberikan jawaban pendek dan tidak peduli. Dia tidak menunjukkan minat dalam memperbaiki perilakunya atau berusaha untuk mengubah kebiasaannya. Maya merasa putus asa dan sering kali meragukan kemampuannya sebagai ibu.

Maya akhirnya menyadari bahwa dia harus menghadapi kenyataan bahwa Rafi mungkin tidak akan berubah dalam waktu dekat. Meskipun demikian, dia tetap bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya dan berharap bahwa suatu hari Rafi akan menyadari pentingnya perubahan dan masa depannya. Maya berdoa agar suatu hari nanti Rafi akan memahami pengorbanannya dan menemukan jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan.

Kisah ini adalah perjalanan penuh liku dari seorang ibu dan anaknya yang menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Meskipun Rafi tetap menjadi anak yang sulit diatur dan membangkang, Maya terus berusaha dengan penuh kasih sayang dan harapan. Mereka berdua belajar untuk menghadapi kenyataan hidup dengan keberanian dan tekad, meskipun perjalanan mereka tidak selalu mulus. Dalam perjalanan yang penuh perjuangan ini, Maya dan Rafi menemukan kekuatan untuk terus melangkah maju dan berharap akan hari-hari yang lebih baik di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun