Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beban Tak Terduga

20 Agustus 2024   13:02 Diperbarui: 20 Agustus 2024   15:07 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Keberuntungan dan Kesedihan

Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota, lahirlah seorang bayi laki-laki pada malam yang penuh bintang. Persalinan berlangsung sangat sulit. Ibu, Maya, terbaring di ranjang rumah sakit dengan wajah pucat dan napas tersengal-sengal. Dokter dan bidan bekerja keras untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi. Nyawa keduanya tergantung di tepi jurang, dan setiap detik terasa seperti abad.

"Segera, dokter, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi," kata bidan dengan nada penuh tekanan.

Akhirnya, dengan usaha terakhir yang melelahkan, bayi itu lahir. Suara tangisannya menggema di ruangan, melawan semua kemungkinan yang ada. Dokter dan perawat memastikan keduanya stabil, dan Maya, meskipun lemah, mengucap syukur. Bayi itu, yang kemudian diberi nama Rafi, tumbuh sehat meski awalnya sangat sulit. Setiap hari bagi Maya adalah perjuangan melawan rasa lelah dan stres, namun kebahagiaan memiliki anaknya membuatnya terus berjuang.

Tiga tahun kemudian, Maya membawa Rafi ke sebuah pasar malam di pinggiran kota, tempat di mana berbagai penjual dan peramal berkumpul. Suasana pasar yang ramai dan penuh warna membuat Rafi bersemangat. Namun, ketenangan itu terganggu ketika mereka bertemu dengan seorang peramal tua. Peramal itu, dengan tatapan tajam dan aura misterius, melihat Rafi dan berkata kepada Maya, "Anak ini akan menjadi beban besar dalam hidupmu ketika dia dewasa nanti."

Maya tersenyum lembut dan menggelengkan kepala, berusaha untuk tidak memikirkan kata-kata peramal tersebut. "Terima kasih, tapi saya yakin semuanya akan baik-baik saja," jawab Maya dengan penuh keyakinan.

Keseharian dan Pertumbuhan Rafi

Maya adalah ibu rumah tangga yang menghabiskan hari-harinya dengan merawat rumah dan Rafi. Dia dikenal di lingkungan sekitar sebagai wanita yang sangat ramah dan sabar. Taufik, suaminya, adalah seorang wiraswasta yang mengelola sebuah toko bahan bangunan kecil. Mereka memiliki hubungan yang harmonis meskipun Taufik sering kali sibuk dengan pekerjaannya. Maya dan Taufik saling mendukung, dan Taufik selalu berusaha untuk memberi yang terbaik bagi keluarga mereka.

Rafi tumbuh menjadi anak yang penuh energi dan cerdas. Dia sering kali terlibat dalam aktivitas di lingkungan sekitar, seperti mengikuti kelas seni dan olahraga. Teman-teman Maya sering memuji Rafi sebagai anak yang ceria dan penuh rasa ingin tahu. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap Rafi mulai berubah. Dia menjadi semakin sulit diatur dan malas mengikuti kegiatan yang dulunya dia nikmati. Maya merasa bingung dan tertekan, tetapi tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk Rafi.

Wabah Corona dan Tantangan

Ketika Rafi memasuki bangku SMP, dunia menghadapi pandemi Corona yang membuat segala aktivitas terhenti. Sekolah beralih ke sistem daring, dan Maya harus menghadapi tantangan baru. Selain mengurus rumah tangga, dia juga harus membantu Rafi belajar dari rumah. Suasana rumah menjadi tegang, karena Rafi sering kali malas dan tidak konsisten dalam mengikuti pelajaran daring.

Taufik, yang mengelola bisnis dari rumah, semakin stres dengan situasi ini. Bisnisnya mengalami penurunan, dan dia merasa tertekan karena harus memenuhi kebutuhan keluarga. Ketegangan ini menyebabkan banyak pertengkaran antara Taufik dan Rafi. Rafi yang emosional tidak mengerti mengapa ayahnya marah, dan sering kali berkonflik dengan orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun