Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghadapi Bayang-Bayang

19 Agustus 2024   17:34 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:37 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadia memutuskan untuk mencari bantuan. Dia mulai bekerja dengan seorang konselor yang membantunya memahami dan mengatasi masalah emosional dan psikologis. Proses penyembuhan bukanlah hal yang mudah. Pertemuan dengan konselor awalnya terasa canggung dan sulit.

Namun, seiring waktu, Nadia mulai merasa nyaman dan terbuka untuk berbicara tentang perasaannya, meskipun awalnya terasa canggung dan sulit. Rasa malu dan enggan untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya perlahan-lahan menghilang. Konselor membantunya mengeksplorasi penyebab kemarahan dan ketidakpuasan yang mendalam, dan mereka bekerja sama untuk mengidentifikasi pola perilaku negatif.

Dengan dukungan konselor, Nadia mulai mempelajari teknik-teknik pengendalian diri, seperti meditasi dan latihan pernapasan, yang membantunya menghadapi situasi sulit dengan lebih tenang. Dia juga mulai mencoba pendekatan yang lebih empatik dan mendukung dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Nadia meluangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan Caca, Todi, dan Dita, berusaha menunjukkan perhatian dan pujian yang positif.

Perubahan ini memerlukan waktu dan kesabaran. Nadia sering kali merasa putus asa ketika hasilnya tidak langsung terlihat. Namun, dia tetap berkomitmen untuk memperbaiki diri dan hubungan keluarganya. Nadia mulai menghadapi kenyataan bahwa dia telah membuat banyak kesalahan dan bahwa memperbaikinya adalah tanggung jawabnya sendiri.

Untuk lebih memperbaiki hidupnya, Nadia aktif bergabung dengan komunitas lokal dan kelompok dukungan bagi orang tua dan wanita. Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman serupa membantunya merasa lebih terhubung dan memberikan perspektif baru tentang peran dan tanggung jawabnya sebagai ibu.


Memperbaiki Hubungan Keluarga

Seiring berjalannya waktu, Nadia mulai melihat perubahan positif dalam kehidupan keluarganya. Caca, yang sebelumnya menjauh, mulai menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan ingin memperbaiki hubungan dengan ibunya. Todi dan Dita juga mulai merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Meskipun mereka semua harus beradaptasi dengan perubahan ini, Nadia merasa bahwa upayanya untuk memperbaiki hubungan mereka mulai membuahkan hasil.

Suatu hari, saat makan malam bersama keluarga, Nadia merasa terharu melihat anak-anaknya tertawa dan berbicara satu sama lain dengan penuh kasih. Momen kecil kebahagiaan ini, yang telah lama hilang dari hidupnya, membawa harapan baru. Meskipun perjalanan ini penuh dengan liku-liku, Nadia merasa lebih dekat dengan anak-anaknya dan lebih mampu mengatasi tantangan yang ada.

Nadia terus berusaha untuk menjadi ibu yang lebih baik dan menghadapi kehidupan dengan sikap yang lebih positif dan penuh kasih. Dia mulai belajar untuk memaafkan dirinya sendiri dan mengakui bahwa perubahan memerlukan waktu. Meskipun dia tidak bisa mengubah masa lalu, dia bisa membentuk masa depan yang lebih baik untuk dirinya dan keluarganya.


Keseimbangan Baru

Dengan konsistensi dan usaha, Nadia membangun kembali hubungannya dengan anak-anaknya. Caca, Todi, dan Dita mulai merasakan dampak positif dari perubahan dalam diri Nadia. Mereka berbagi momen-momen bahagia dan saling mendukung satu sama lain. Nadia menyadari bahwa meskipun hidupnya tidak sempurna, hubungan keluarga yang harmonis memberikan kebahagiaan yang lebih mendalam daripada yang pernah dia bayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun