Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghadapi Bayang-Bayang

19 Agustus 2024   17:34 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:37 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan yang Terpaksa

Nadia mengamati setiap detail dari kontrakan yang sederhana dengan tatapan kosong. Dinding-dinding yang bercat putih, sofa usang yang berwarna abu-abu, dan meja makan kecil yang hampir selalu kosong. Semua ini menjadi saksi bisu dari perjalanan hidupnya yang tidak pernah berjalan sesuai rencana. Di usianya yang ke-26, Nadia merasa seolah terperangkap dalam rutinitas yang tidak berujung.

Sejak lulus dari sekolah menengah, dia berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan tetap. Pagi hari selalu dimulai dengan langkah berat menuju pasar lokal, membeli bahan makanan dengan anggaran yang sangat ketat. Setiap langkahnya terasa seperti beban berat, dan tekanan yang dia rasakan sering kali membuatnya merasa tertekan. Hidupnya yang monoton terasa semakin tidak sesuai dengan harapannya.

Keadaan ini berubah saat Raka, pria yang baru dikenal dari acara keluarga, datang dengan lamaran pernikahan. Raka adalah pria yang tampak baik dan penuh perhatian. Mereka merasakan chemistry yang kuat dan hubungan mereka berkembang pesat. Namun, lamaran ini datang terlalu cepat bagi Nadia. Rasa cemas menyelimuti dirinya saat dia menghadapi keputusan besar ini, ditambah dengan ekspektasi tinggi dari keluarga dan lingkungan sosialnya yang sangat mendukung keputusan untuk menikah.

Persiapan pernikahan menjadi tantangan tersendiri. Nadia harus menangani semua detail, dari memilih gaun pengantin hingga memutuskan tempat resepsi. Setiap hari terasa penuh dengan beban emosional, dan jarak antara dirinya dan Raka semakin lebar. Meskipun dia berusaha untuk tersenyum dan berpura-pura bahagia, perasaannya yang sebenarnya tetap tersembunyi. Pernikahan mereka, yang diadakan di sebuah gedung megah, terasa seperti pementasan drama yang tidak dia pilih. Selama upacara pernikahan, dia terus-menerus bertanya-tanya apakah dia telah membuat keputusan yang benar.


Bayangan Menjadi Nyata

Beberapa bulan setelah pernikahan, kabar kehamilan Nadia membawa sedikit kebahagiaan di tengah ketidakpastian hidupnya. Dia merasa semangat baru dan berharap bahwa kehadiran anak akan membawa perubahan positif. Persiapan menyambut kelahiran anak dilakukan dengan penuh semangat, mulai dari menyiapkan kamar bayi hingga membeli pakaian anak.

Namun, kenyataan hidup rumah tangga Nadia dan Raka ternyata jauh dari yang diharapkannya. Raka mulai pulang larut malam tanpa penjelasan yang jelas. Ketika Nadia bertanya tentang keterlambatannya, Raka hanya memberikan jawaban samar dan defensif. Hal ini membuat Nadia semakin terasing dan cemas.

Situasi memburuk ketika Nadia merasakan kekerasan dalam rumah tangga. Raka tidak hanya bersikap kasar dengan kata-kata, tetapi juga mulai menunjukkan kekerasan fisik. Nadia merasa terjebak dalam situasi yang tidak bisa dia kendalikan. Mengurus bayi yang baru lahir, Caca, di tengah kekerasan rumah tangga, membuat hidupnya semakin sulit dan penuh tekanan.

Nadia merasa sangat kesepian dan putus asa. Dukungan dari teman dan keluarga menjadi satu-satunya cahaya dalam kegelapan. Dengan berat hati, Nadia akhirnya memutuskan untuk bercerai. Meskipun keputusan ini sangat berat, dia merasa bahwa itu adalah langkah yang tepat untuk menghindari penderitaan lebih lanjut dan memberikan masa depan yang lebih baik untuk dirinya dan anaknya.


Beban Berat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun