Mohon tunggu...
Diaz Naufal Prananda
Diaz Naufal Prananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bakrie

Seseorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengalaman Pembelajaran di Era Modern

30 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:52 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, mahasiswa dapat melihat penilaian secara transparan yang membuat mahasiswa dapat mengetahui bagian mana materi yang mungkin mereka belum pahami dan nantinya mereka akan mengimprove atau meingkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang belum mereka pahami itu.

"Tentu, saya merasakan banyak manfaat dan kemudahan. Dalam pembelajaran modern ini, fleksibilitas jadi salah satu keunggulan. Teknologi bikin saya bisa akses materi kuliah dan ngerjain tugas kapan saja dan di mana saja. Dengan rekaman kuliah, saya bisa ulang penjelasan dosen kalau ada yang belum paham. Selain itu, akses ke sumber belajar juga lebih gampang; saya bisa cepat nemuin referensi tambahan seperti jurnal dan artikel online, jadi lebih mandiri dalam belajar. Sistem penilaian juga transparan, lewat LMS saya bisa langsung lihat nilai dan feedback dari dosen, jadi tahu bagian mana yang perlu ditingkatkan." Adit, menjelaskan tentang adanya manfaat dari  pengalaman dia pada saat merasakan proses pembelajaran di era modern.

Hambatan Pembelajaran di Era Modern

Meskipun pembelajaran di era modern memberikan suatu manfaat bagi mahasiswa atau peserta didik, namun terdapat beberapa hambatan yang tidak dapat dihindari. Salah satu tantangan atau hambatan yang dirasakan oleh mahasiswa, pastinya pada koneksi internet dan perangkat tekonlogi. Koneksi yang terhambat dapat menggangu keberlangsungan kegiatan belajar dan menyulitkan mahasiswa untuk memahami suatu materi dan ikut serta kegiatan pembelajaran tersebut. 

Selain koneksi yang terhambat, ada juga perangkat yang digunakan tidak mendukung aplikasi atau software yang dibutuhkan pada saat kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat membuat mahasiswa kesulitan dalam mengakses materi yang nantinya akan berdampak pada nilai mahasiswa tersebut.

Ada juga hambatan lain yang dihasilkan melalui pembelajaran di era modern ini seperti disipilin diri yang kuat. Pembelajaran secara daring menuntut mahasiswa untuk tetap fokus dan bertanggung jawab, karena tidak ada pengawasan langsung dari dosen. Selain itu juga, komunikasi dengan dosen menjadi lebih terbatas yang menyebabkan pemehaman terhadap materi menjadi terhambat.

"Pasti ada hambatan meski banyak manfaatnya. Salah satu tantangan utama buat saya adalah ketergantungan sama internet dan perangkat. Koneksi yang kadang tidak stabil jadi penghalang saat kuliah online, terutama pas diskusi atau presentasi. Selain itu, nggak semua perangkat bisa pakai aplikasi yang dipakai, jadi sering kesulitan akses materi. Disiplin diri juga jadi masalah, belajar daring butuh tanggung jawab untuk tetap fokus, soalnya tanpa pengawasan dosen, banyak godaan buat nunda-nunda tugas. Selain itu, komunikasi sama dosen juga terbatas, bikin pemahaman materi jadi kurang." Lanjut Adit, menjelaskan hambatan yang dihadapinya pada pembelajaran di era modern yang dia alami dan rasakan.

Perubahan Peran Dosen dalam Proses Pembelajaran

Peran dosen dalam proses pembelajaran di era modern telah mengalami suatu perubahan, sebelumnya dosen hanya berperan sebagai sumber utama mahasiswa dalam mencari informasi atau ilmu yang dibutuhkan. Namun, di pembelajaran di era modern ini dosen lebih berperan sebagi fasiliator, yang dimana mereka tidak hanya mengajar dengan cara menyampaikan materi di depan kelas, tetapi juga membimbing mahasiswa untuk lebih mandiri dalam menemukan sumber-sumber pengetahuan yang mereka butuhkan. Dengan peran tersebut, dosen membantu atau mendorong mahasiswa untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran dengan cara dimana mahasiswa harus berpikir kritis dalam mencari materi atau informasi secara mandiri.

Dalam bahasa atau istilah lain peran dosen saat ini adalah menggunakan pembelajaran secara heutagogi yang artinya self-learning, dimana dosen mendorong mahasiswanya agar dapat mengasah keterampilan berpikir kritisnya dengan cara melalui diskusi. Selain itu, proses pembelajaran ini dosen lebih sering memberikan arahan kepada mahasiswa untuk mencari sumber tambahan di luar materi yang disampaikan, sehingga mahasiswa dilatih untuk lebih kritis dan mandiri dalam memperoleh pengetahuan.

 Ada juga pembelajaran secara pedagogi yang dimana pembelajaran ini adalah pembelajaran yang sudah ada sejak lama, yang mempunyai arti dosen hanya memberikan materi secara jelas dan mahasiswa hanya bertindak sebagai penerima informasi, seperti mencatat atau mendengarkan apa yang disampaikan oleh dosennya.

Selain itu, pada proses pembelajaran di era modern dosen juag berperan dengan cara melakukan pendekatan secara kolaboratif, dimana mahasiswa sering diberikan tugas kelompok oleh dosennya yang bertujuan untuk mendorong interaksi mahasiswa untuk bekerja sama untuk memecahkan masalah atau studycase dan tanggung jawab mereka dalam proses pembelajaran. 

Dalam proses pembelajran ini setiap mahasiswa menyumbangkan informasi, pendapat, dan kemampuan yang dimilikinya. Dosen berperan sebagai pengarah diskusi, yang membantu mahasiswanya untuk memahami materi yang mungkin sulit dipahaminya. Pendekatan ini memungkinkan mahasiswa untuk lebih aktif, berinteraksi dengan teman sekelasnya, dan meningkatkan rasa tanggung jawab dalam proses belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun