Mohon tunggu...
Farid Diaz Ramadan
Farid Diaz Ramadan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Main Game kok Malah Bikin Stres?" Pengaruh Game Online Terhadap Kesehatan Mental Remaja

1 November 2023   19:45 Diperbarui: 3 November 2023   08:15 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/5yYbYEqar

Jadi, ketika remaja sudah berada pada fase kecanduan game online biasanya mereka akan cenderung kurang tertarik terhadap kegiatan lain, merasa gelisah saat tidak dapat bermain game online, serta menurunnya prestasi akademik, relasi sosial, dan kesehatan.

Faktor yang menjadi penyebab seseorang menjadi kecanduan terhadap game online menurut Detria (2013:22) dalam Adiningtiyas, (2017) terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Dari faktor tinternal yaitu; (1) keinginan yang kuat dari diri mereka untuk memperoleh point yang tinggi dalam game online, (2) ketidakmampuan mengatur prioritas, (3) merasa bosan ketika berada di rumah atau di sekolah, (4) kurangnya self control dalam diri, sehingga kurang mampu mengantisipasi dampak negatif yang timbul dari bermain game online secara berlebihan.

Sedangkan dari faktor eksternal yaitu; (1) lingkungan yang kurang terkontrol, karena melihat teman-temannya yang lain banyak yang bermain game online, (2) kurang memiliki hubungan sosial yang baik, sehingga siswa memilih alternatif lain dengan bermain game sebagai aktivitas yang menyenangkan, (3) harapan orang tua yang melambung terhadap anaknya untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti kursus atau les, sehingga kebutuhan primer anak, seperti kebersamaan, bermain dengan keluarga menjadi terlupakan.

Selain dari faktor penyebab seseorang mengalami kecanduan dalam bermain game online, ada juga beberapa hal yang membuat seorang remaja mengalami stres ketika bermain game.

Yang pertama, adanya tekanan yang berhubungan dengan persaingan dan pencapaian dalam game. Sebagian besar game online memiliki elemen kompetisi yang kuat, dan ini dapat menciptakan perasaan stres dan frustrasi jika seorang remaja merasa dirinya tertinggal atau gagal dalam mencapai target dalam game tersebut. Mereka mungkin merasa tertekan untuk selalu tampil baik dan meraih prestasi, yang pada gilirannya bisa mengganggu kesehatan mental mereka. 

Yang kedua, ketika mengalami kekalahan juga biasanya mereka menjadi stres dan depresi. Membuat mereka bersikap marah, emosional, dan menimbulkan keresahan terhadap orang yang mendengarkan suara mereka. 

Yang ketiga, interaksi sosial dalam game juga dapat bermasalah. Meskipun game online memberikan kesempatan kepada remaja untuk berinteraksi dengan pemain lain dari berbagai penjuru dunia, namun seringkali, interaksi ini juga dapat menjadi negatif. Terjadinya intimidasi online, pelecehan, dan bahkan perasaan isolasi sosial jika seorang remaja terlalu terpaku pada dunia game online dan mengabaikan interaksi sosial di dunia nyata.

Contoh kasus di Indonesia terjadi pada remaja usia 14 tahun asal Probolinggo yang ditemukan tewas gantung diri di kamarnya sendiri. Kronologinya, dikutip dari Radar Bromo sekitar pukul 06.00 pagi sang ibu membangunkan anaknya untuk segera berangkat ke sekolah, sementara ayahnya pergi ke sawah untuk bekerja, tetapi karena sang korban sangat susah untuk dibangunkan, akhirnya ibunya pun tak ambil pusing dan segera mengantar adik korban ke MI di desa tersebut sembari menunggu adik korban.

Sekitar pukul 10.00, sang ibu korban pun pulang, disitu sang korban sudah bangun dan sedang duduk santai, "ibunya pun melakukan tegur sapa, tpi sang korban tidak merespon dan hanya sibuk bermain dengan handphone-nya". Kata Kapolsek Gading Iptu Ahmad Jamil, melalui Kanitreskrim, Aipda Antono.

Tak dapat respon, akhirnya ibunya pun bergegas ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk korban. Tetapi, tak lama kemudian ibunya pun kembali menemui korban, tapi alangkah terkejutnya sang ibu melihat anaknya yaitu sang korban telah tergantung di ruang tengah dan telah dikonfirmasi bahwa sang korban sudah meninggal pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun