Formula tersebut sering dinamakan A-Aprocedur sebagai singkatan dari Attention-Action Procedure, yang berarti agar komunikan dalam melakukan kegiatan dimulai dulu dengan menumbuhkan perhatian. Apabila perhatian sudah berhasil dibangkitkan, kini menyusul upaya menumbuhkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan. Karena itu komunikator harus mengenal siapa komunikan yang dihadapinya. Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikan untuk melakukan ajakan, bujukan atau rayuan komunikator. Di sini imbauan emosional perlu ditampilkan oleh komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang diharapkan.
Contoh Berkomunikasi Efektif
Berikut adalah contoh berkomunikasi efektif:
- Presentasi yang efektif: Seorang manajer memberikan presentasi kepada timnya tentang tujuan dan strategi untuk proyek baru. Manajer ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memberikan contoh yang relevan, dan menggunakan media visual untuk membantu audiens memahami pesan dengan lebih baik.
- Mengatur pertemuan yang efektif: Seorang pemimpin tim mengatur pertemuan dengan anggota timnya untuk membahas proyek baru. Pemimpin tim ini memberikan informasi yang jelas tentang topik yang akan dibahas, memberikan waktu yang cukup bagi anggota tim untuk menyampaikan pendapat mereka, dan mengambil tindakan yang diperlukan setelah pertemuan.
- Menyelesaikan konflik secara efektif: Dua rekan kerja memiliki masalah dalam pekerjaan mereka. Mereka mengambil waktu untuk berbicara satu sama lain dengan santun, mendengarkan pandangan masing-masing, mencari solusi yang dapat diterima bersama, dan mencapai kesepakatan untuk mengatasi masalah mereka.
- Memberikan umpan balik yang efektif: Seorang manajer memberikan umpan balik konstruktif kepada bawahannya tentang kinerja mereka. Manajer ini menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, memberikan contoh tentang hal-hal yang dapat diperbaiki, dan memberikan dukungan dan bimbingan untuk membantu karyawan meningkatkan kinerja mereka.
- Menjalin hubungan interpersonal yang baik: Seorang relawan di sebuah organisasi sosial memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan semua orang di organisasi. Relawan ini dapat berkomunikasi dengan mudah dan efektif, mendengarkan pandangan dan ide-ide dari orang lain, dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Â
Tujuan Komunikasi Efektif
Tujuan komunikasi efektif diantaranya supaya informasi atau pesan yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan, dengan cara komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.
Dengan melakukan komunikasi efektif, setiap individu dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain. Tujuannya agar pendapat kita bisa diterima oleh orang lain, melalui pendekatan persuasif merupakan salah satu cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain dengan nyaman tanpa paksaan apalagi kekerasan.
Komunikasi efektif juga bertujuan menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya, melalui pendekatan persuasif, kita mampu membangun persamaan persepsi dengan orang lain atau teman bicara kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.
Komunikasi efektif memegang peran penting untuk membantu mewujudkan hubungan yang sehat dan penuh penghargaan baik di dunia kerja, sosial, dan keluarga, serta menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk mencapai tujuan.
Tujuan komunikasi efektif lainnya adalah komunikasi yang berhasil mencapai sasaran dengan respon yang sesuai dengan tujuan komunikasi individu tersebut, melalui kemampuan yang dimiliki komunikator untuk mengungkapkan keinginan, ide, perasaan, fikiran atau pendapat dengan persepsi yang sama.
Faktor- Faktor Penghambat Komunikasi Efektif