Founder Pace Kreatif, Billy Iwan E. Tokoro yang hadir dalam dialog budaya itu menyebut bahwa komunitasnya melakukan edukasi pada masyarakat tentang penggunaan teknologi dan cara terbaik bermedia sosial.
Melalui media tersebut, Iwan dan kolega ingin dunia mengetahui keindahan dan kreativitas masyarakat di Papua.
"Aktif di sosmed dengan hanya menjual ide. Kita beri anak kampung pelajaran nanti kita berkolaborasi. Share dengan teman lain supaya teman lain tahu. Sederhana dan simpel, " katanya.
Papua memang memiliki banyak sekali kearifan lokal tak hanya melalui seni seperti yang suku Kamoro miliki, mereka juga punya kekayaan alam indah dan bisa dijadikan destinasi wisata, serta nilai sosial di masyarakat paling timur di Indonesia.
Nilai sosial tersebut bisa ditanamkan melalui banyak cara salah satunya pendidikan dini. Beruntung di Indonesia ada kelompok anak muda yang membentuk perkumpulan, mengajarkan anak daerah mengenal nilai melalui jalur kebudayaan lokal.
Perkumpulan yang diberi nama Yayasan Wahana Visi Indonesia itu selalu memberikan pendidikan kepada anak di daerah berlandaskan kearifan lokal. Â
Dalam dialog tersebut, Education Team Leader Yayasan Wahana Visi Indonesia, Marthen Sambo berujar jika pendidikan adalah intervensi paling dasar bagi manusia sehingga ia dan rekan-rekan mengembangkan model pendidikan sesuai karakteristik budaya lokal hingga merumuskannya menjadi semacam kurikulum pembelajaran.
"Anak Papua gak boleh dicabut dari akarnya. Kita ajak para kepala suku, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat kita ikutkan dalam pembelajaran. Sehingga akan masuk dalam kurikulum pengajaran, " ungkapnya.
Pembicara hebat lain yang turut andil dalam dialog budaya tersebut adalah Co-Founder dan Chief of Community Development & Partnership Du Anyam, Hanna Keraf. Ia bersama 2 rekan perempuannya memiliki misi memberi kebebasan finansial bagi para istri dengan menjual beberapa kerajinan tangan. Â
Kini Du Anyam tak hanya mampu mengembangkan keuangan keluarga melalui peran istri, tapi juga membantu keberlangsungan lingkungan dengan melestarikan pohon sebagai bahan baku anyaman.