Cerita soal Ole sebagai pelatih MU belum berakhir, setidaknya hingga tulisan ini dibuat. Managemen masih percaya dengan cara sang pelatih mengomandoi anak muda The Red Devils. Selain kepercayaan, ia juga butuh dana ditiap jendela transfer, termasuk pada musim dingin ini untuk membentuk tim hebat dengan gabungan pemain muda, bahkan bila perlu pemain jadi dengan kharisma yang dapat dijadikan panutan.
Soal masa jabatan Ole, biar waktu yang menentukan, tapi Perang Jawa yang didukung masyarakat secara luas, di waktu awalnya tidak memberi dampak maksimal bahkan sang Pangeran harus diasingkan pada akhir laga, masa perang berakhir cukup cepat serta diakhiri dengan kekalahan. Bagaimana dengan pelatih yang masih minim jam terbang dan tidak mendapat dukungan luas publik Old Trafold, tapi menanggung beban tinggi mengembalikan kejayaan klub.
Satu yang pasti, membeli pemain hebat di tengah musim bakal menambah daya gedor MU, hingga ruang ganti yang membeku menjadi lumer karena kehangatan melalui tiap kemenangan hingga akhir musim. Walau sulit rasanya membawa posisi MU ke puncak kelasemen dan menyabet gelar liga, tapi setidaknya sosok Ole yang diharapkan jadi Ratu Adil bagi Manchester Merah mampu membawa warna dan gairah bagi fan di pinggir lapangan.
Sama seperti perang yang berakhir lima tahun, tidak ada yang tahu kapan Ole akan ditepikan dari kursi kepelatihan Setan Merah. Sekarang, Dia harus bisa membekap keraguan banyak pihak soal kualitasnya memimpin tim muda MU.
Membeli pemain penting di beberapa posisi seperti gelandang, penyerang, hingga mungkin bek baru yang dirasa bisa mengangkat performa MU di musim dingin dan berusaha keras memenangkan tiap laga hingga titik darah penghabisan, layaknya sang Ratu Adil di Perang Jawa yang akhirnya takluk dengan muslihat walau telah menggetarkan pasukan penjajah begitu hebatnya.
Hingga akhirnya fan sadar betapa pekerjaan Ole cukup berat dan berjasa besar mengembalikan tatanan lama MU. Walau bukan dia yang memetik buah emasnya karena fondasi itu tak bisa dibilang indah tanpa ada bentuk bangunan mewah diatasnya bersama ornamen berbentuk La Coupe aux Grandes Oreilles.
D.A
Gondangdia, 12 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H