**
Bagi saya, Joko Pinurbo adalah ranting pohon anggur yang berbuah lebat. Maka ia tidak dipangkas, tetapi dibiarkannya terus berbuah sepanjang musim. Sepanjang tahun.Â
Seperti pohon yang tumbuh di tepi aliran air. Karena seperti bacaan hari ini, Joko Pinurbo adalah ranting yang menyatukan diri kepada pokok anggur. Hanya pilihan itu yang menjadikannya berbuah lebat.
Tengoklah ucapan duka dari sahabat Umi Kalsum ini: "Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Telah berpulang Penyair kita Mas Joko Pinurbo tadi pagi.Â
Saat ini jenazah masih di RS dan akan disemayamkan di PUKY siang nanti. Almarhum akan dimakamkan besok Minggu di  Sleman. Semoga engkau damai di sisiNya, Mas."
Tidak hanya media sosial yang mengabarkan duka cita itu, media massa arus utama juga mewarta kabar duka itu sebagai headline. Tidak terhitung dalam komunikasi aplikasi. Semua kehilangan seorang Joko Pinurbo yang telah mengisi dan mendamaikan banyak hati dan juga jiwa.
Joko Pinurbo adalah ranting pohon anggur.
I Posong I 28 April 2024 I 22.20 I
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H