Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemerdekaan Setelah Pesta Usai

18 Agustus 2022   07:03 Diperbarui: 18 Agustus 2022   07:06 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hut RI Mungkidan Posong (Dokpri)

Pesta perayaan kemerdekaan agaknya akan segera usai. Lalu situasi akan berjalan seperti biasanya.

Ruang-ruang publik akan tetap riuh. Jalan-jalan kembali macet. Dan harapan-harapan tentang kemerdekaan akan dinarasikan lagi pada perayaan mendatang.

Disamping ketidakpastian ekonomi global karena krisis, di dalam negeri penegakan hukum masih akan menjadi titik lemah yang serius dan agaknya terus berkepanjangan sampai ada kebijakan yang membuat Polri mampu mengelola dirinya sebagai tiang pandu dan suluh penerang jalan berbangsa.

Kasus-kasus yang justru banyak terjadi di lingkup kepolisian merupa membersihkan halaman dengan sapu yang (justru) tidak bersih.

Lelucon tentang Polisi Hoegeng, patung polisi dan polisi tidur masih menjadi sebuah satire yang sangat pahit dan getir.

| Posong | 18 Agustus 2022 | 00.33 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun