Sebenarnya sangat banyak kerugian yang ditimbulkan akibat berutang. Di antaranya adalah besarnya bunga, denda jika telat cicilan, harta benda yang terus terkuras, hasil kerja keras yang tidak dapat dinikmati setiap bulannya karena hanya habis untuk bayar cicilan, masa depan keluarga yang terancam semakin memburuk, dan banyak lagi akibat buruk berikutnya.Â
Itulah mengapa dalam islam, Riba atau sederhananya merupakam pinjaman dengan dengan kelebihan saat pengembalian itu sangat dilarang, itu semata hanya untuk melindungi umat Islam dari jeratan utang yang memberatkan.Â
Tidakkah orang-orang yang stres dan nekat mengakhiri hidupnya gara-gara pinjol memberikan pelajaran berharga untuk kita? Maka jangan pernah mencobanya!
6. Bertekadlah untuk memuliki masa tua yang indah dengan tenang
Semua orang akan menjadi tua. Jika ditakdirkan berumur panjang, maka menualah dengan tenang dengan kehidupan masa tua yang indah tanpa memikirkan beban pinjaman yang berkepanjangan.
Berusahalan untuk tidak berutang agar meninggal dengan tenang tanpa membebani anak dan keturunan.Â
Orang yang meninggal dalam keadaan berutang maka ruhnya akan terlunta-lunta. Dalam sebuah hadis dikatakan, "ruh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi." (HR. At Tirmidzi No. 1079).Â
Jika seseorang meninggal dalam keadaan berutang, maka saudaranya/keluarganyalah yang harus menolong untuk melunasinya dengan segera.Â
Itulah hal-hal yang mungkin bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berutang. Jika terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang teramat penting, maka berusahalah untuk melunasi secepatnya.Â
Semoga Allah memudahkan rejeki kita semua. Aamin yaa robbal alamiin.Â
Semoga bermanfaat.Â