Untuk mengajukan pinjaman, seseorang tentunya harus mampu untuk mengembalikannya lagi sesuai dengan tempo yang disepakati. Tentu saja jangan sampai menggangu kestabilan kehidupan yang sudah berjalan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.Â
Orang yang bijak akan menghitung terlebih dahulu, jaminan apa yang bisa diandalkannya untuk mengembalikan pinjaman? Gaji bulanankah? Aset pribadi atau warisan orangtuanya? Atau malah belum pasti?Â
Jangan sampai, karena meminjam uang kamu dan keluargamu terpaksa harus menahan lapar seharian karena jatah makan terkuras untuk membayar cicilan.Â
Bukankah lebih baik tidak punya barang mewah tapi bisa makan kenyang dan berbadan sehat daripada punya segalanya tapi harus kerja keras kejar setoran sambil menahan lapar?Â
3. Turunkan standar hidup, hiduplah sesuai dengan kemampuan
Biaya hidup itu sesungguhnya murah, yang mahal itu gaya hidup. Bukankah sudah sangat sering mendengar pernyataan serupa?Â
Agar hidup tentram maka hiduplah sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain. Jalani semampumu jangan terlalu berambisi sehingga menyiksa dirimu sendiri.Â
4. Perbanyak bersyukur
Ingatlah, bahwa Allah Subhanahu wataala telah menentukan takdir setiap manusia 50.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan. Setiap manusia sudah memiliki garis hidup dan rejekinya masing-masing. Tugas kita hanyalah berusaha untuk meraih keridhoan-Nya agar tetap dikasihi dan dirahmati-Nya. Ingatlah janji Allah, "Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu."
Jangan khawatir, tanpa pinjaman pun, Allah sudah menjamin rejekimu.
5. Ingatlah konsekuensi berutang