Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saksi

19 Desember 2023   16:12 Diperbarui: 19 Desember 2023   16:13 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inhttps://unsplash.com/

 Jam menunjukkan pukul delapan pagi saat seseorang mengetuk pintu. Sejenak kemudian terdegar suara langkah bi Minah dari arah dapur menuju ruang tamu.  Aku yang baru selesai menunaikan dua rakaat duha bergegas sebisa mungkin untuk mengetahui siapa yang datang.

Dua orang berseragam polisi berdiri tepat di depan pintu. 

"Selamat pagi, Ibu Anna!" sapa salah satu pria berseragam itu.

Belum sempat aku menjawab, "Ibu Anna mohon maaf kami mengganggu waktunya. Kami mohon Ibu bisa ikut kami ke kantor sekarang untuk memberikan kesaksian," ujar pria berseragam itu kemudian.

Dengan ditemani bi Minah, aku mendatangi kantor polisi untuk menjadi saksi kasus kecelakanku sendiri.

**

Dengan tertunduk Lesu, Nala duduk di kursi introgasi. Di sebelahnya seorang pria yang sangat aku kenal berkali-kali mengusap wajahnya dan memejamkan mata.

"Ann, aku...," kalimat Ardi terputus.

"Aku bisa jelaskan, Ann!" lirih Nala. Perempuan itu memeluk tubuhku dengan erat. Aku bergeming. Rasanya kaki ini tidak lagi menapak di bumi. Tubuhku lemas menahan amarah dan entah perasaan apa yang ada di hatiku. 

Bi Minah memapah tubuhku, seorang polisi wanita mempersilakanku duduk di sebuah kursi diikuti bi Minah.

"Neng sabar ya. Semoga Allah memberikan balasan setimpal untuk mereka," ujar bi Minah seraya memelukku erat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun