Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tiga Buah Permen untuk Arsa

1 Mei 2020   11:59 Diperbarui: 1 Mei 2020   12:24 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat pagi, Arsa masih terlena dengan selimut tebalnya. Dalam suasana PSBB membuat bangun pagi menjadi hal yang sangat langka. WFH memiliki kebebasan untuk bangun kapan saja, yang penting pekerjaan selesai tepat waktu. Pandai-pandai saja memanage waktu untuk kerja dan kapan berleha-leha.

Biasanya, jika bukan WFH, jam segini jalanan macet, keluhan-keluhan bertebaran di langit atas jalanan. Banyak yang terlambat datang ke tempat kerja, atau marah karena tak sengaja bersinggungan antara sesama pengguna jalan.

Hari itu Arsa pun punya agenda. Pekerjaan yang tidak terlalu mendesak. Namun yakin, pekerjaan nya harus selesai hari itu juga. Betapa beratnya beranjak dari tempat tidur yang hangat itu, udara dingin dan rintik hujan membuatnya semakin betah berlama-lama di sana.

Ada penyebab lain yang membuatnya betah di bawah selimut hangatnya. Arsa asik dengan handphone pintarnya. Dia membaca beberapa pesan WA dari gadis yang disukainya. Gadis yang beberapa hari lalu baru saja memberikan warna baru dalam hidupnya. Tersenyum manis seraya mengangukkan kepala tanda setuju, tanda kesiapan, menjalin hubungan yang lebih dari sekadar teman. Ya, sedari dulu Arsa menaruh hati kepada Allina teman sepekerjaannya. Bertahun-tahun ia memendam rasa cintanya dalam hati saja.. Arsa memang tak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan perasaannya kepada Allina.

Ada beberapa alasan yang selalu mengurungkan niat Arsa untuk menyatakan perasaaannya kepada Allina. Salah satunya adalah sejak dua tahun lalu Arsa menjalin hubungan dengan Emmy. Sampai sekarang sebenarnya ia masih berhubungan baik dengannya. Emmy adalah perempuan yang sangat setia. Hanya satu yang kadang Arsa tak tahan dengan sifat keras kepalany. Timbul keraguan dalam hati Arsa, akankah hubungan itu dilanjutkan ke jenjang yang lebih jauh?

Namun apa mau dikata, pertanyaan tentang keraguraguan itu harus Arsa enyahkan jauh-jauh. Arsa dan Emmy telah resmi bertunangan tiga bulan yang lalu, sebelum akhirnya Arsa mengetahui bahwa gadis yang ia sukai dari dulu di tempatnya bekerja sebenarnya memiliki perasaan yang sama.

Ada penyesalan yang menggumpal di hati Asra. Mengapa tidak menyatakan cintanya sejak dulu, sebelum akhirnya ia membuat komitmen dengan Emmy. Mengapa ia tak pernah memiliki keberanian yang cukup untuk menyatakan semuanya. Hanya karena Allina selalu terlihat dijemput sesorang sepulang kerja. Bukankah pepatah mengatakan sebelum janur kuning melengkung semua oarang punya hak untuk menyatakan perasaannya?

Ya, kini malah janur kuning miliknya yang hampir melengkung lebih dulu. Ah... Arsa bingung dengan keadaannya sekarang. Satu sisi ia merasa berhak memiliki apa yang ia idam-idamkan sejak dulu, sisi lain ia juga tak mungkin meninggalkan semuanya. Keluarga mereka akan sangat kecewa jika mengetahui Arsa membatalkan rencana pernikahan.

**

Beberapa hari yang lalu pukul 5 sore di tempat kerja Arsa, jam kerja telah usai. Satu jam terakhir digunakan untuk rapat koordinasi yang diakhiri dengan pengumuman bahwa kegiatan kantor betul-betul dihentikan dan semua karyawan diharuskan bekerja di rumah. Sebelumnya terpaksa masih harus ngantor dengan beberapa protokol yang membuat ribet dan menjemukan.

Hujan yang deras meliputi kota Bandung, Arsa berdiri terpaku di belakang meja kerja. Asik memandangi derasnya hujan di balik kaca jendela gedung kantornya. Di sudut lain, Allina asik berbincang dengan sesama rekan kerja perempuan yang juga menunggu hujan reda. Diam-diam Arsa melayangkan pandangannya ke arah kerumunan teman kerja perempuannya itu. Satu yang selalu menarik perhatian Arsa. Allina tampak cantik mengenakan seragam kerja hijau toska, dengan kerudung motif warna senada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun