Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan tingkat stress dan kecemasan. Aktivitas fisik yang cukup memiliki peran penting dalam melepaskan hormon endorfin (Hormon perasaan baik) yang dapat membantu meredakan stress.
2. Depresi
Gaya hidup sedentari juga berkaitan dengan peningkatan risiko depresi dan gejala-gejalanya. Aktivitas fisik dapat berfungsi sebagai pengobatan alami untuk mengatasi gejala depresi.
3. Gangguan Tidur
Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan masalah tidur. Kekurangan tidur dapat memperburuk kondisi mental dan emosional.
4. Penurunan Konsentrasi dan Fokus
Kurangnya gerakan dapat membuat aliran darah dan oksigen ke otak berkurang. Hal tersebut dapat mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk konsentrasi dan fokus.
5. Kurangnya Energi
Orang yang memiliki gaya hidup sedentari cenderung merasa lelah dan kurang berenergi. Ketika kita tidak cukup aktif, aliran darah dan oksigen ke otot-otot kita berkurang. Hal ini dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi.
6. Isolasi Sosial
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan isolasi sosial, karena individu mungkin cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di rumah atau di tempat duduk. Interaksi sosial melalui aktivitas fisik dapat menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan mental.