Mohon tunggu...
Diantia Nirwasita Putri
Diantia Nirwasita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saya memiliki hobi mempelajari hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Gaya Hidup Sedentari terhadap Kesehatan Mental

22 Januari 2024   22:18 Diperbarui: 22 Januari 2024   22:18 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada era saat ini, kemajuan teknologi telah membawa banyak kemudahan dalam kehidupan manusia, yang pada dasarnya hal tersebut merupakan perkembangan yang positif. Namun, tanpa kita sadari, terdapat juga dampak negatif dari perkembangan tersebut. Salah satunya adalah perubahan pola hidup menjadi kurang aktif akibat ketergantungan pada teknologi. Contohnya seperti kecanduan penggunaan smartphone untuk bersosial media atau bermain game online dalam waktu yang lama. Hal ini dapat mengakibatkan gaya hidup sedentari dan dapat memberikan dampak yang tidak sehat pada kesejahteraan fisik dan mental manusia.

Pengertian Gaya Hidup Sedentari

Gaya hidup sedentari mengacu pada pola hidup yang ditandai oleh aktivitas fisik yang rendah atau tidak memenuhi standar aktivitas fisik yang disarankan. Dalam konteks ini, gaya hidup sedentari juga dapat diartikan sebagai kecenderungan menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk atau berbaring, terutama di depan layar komputer, televisi, atau perangkat gadget lainya. Individu yang memiliki gaya hidup sedentari cenderung hanya berjalan kurang dari 5.000 langkah dalam sehari.

Penyebab Gaya Hidup Sedentari

Gaya hidup sedentari dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang melibatkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ada banyak penyebab gaya hidup sedentari. Yang pertama, karena pekerjaan yang dominan dalam lingkungan kantor, di mana seorang pekerja kantoran cenderung menghabiskan waktunya berjam-jam duduk di depan komputer. Yang kedua, gaya hidup sedentari yang disebabkan karena ketergantungan/kecanduan pada media sosial, menonton televisi, atau bermain game online, hal tersebut membuat individu cenderung terpaku pada layar dan minim interaksi fisik. Yang ketiga, disebabkan karena kemudahan fasilitas moderen, seperti lift dan escalator yang dapat membuat kita malas untuk bergerak atau berjalan. Yang keempat, perubahan kebiasaan dalam berbelanja dari yang awalnya berbelanja secara langsung menjadi berbelanja melalui aplikasi belanja online, hal tersebut membuat kita malas untuk keluar rumah dan pada akhirnya kita menjadi kurang beraktivitas. Dan yang terakhir yaitu, kurangnya motivasi atau waktu untuk berolahraga. Kelima hal tersebut adalah beberapa penyebab gaya hidup sedentari dan hal tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan juga kesehatan mental kita.

Dampak Fisik pada Gaya Hidup Sedentari

1. Obesitas

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan dan dapat meningkatkan resiko obesitas. Lemak yang tidak digunakan sebagai sumber energi akan disimpan di dalam tubuh dan pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

2. Masalah Kesehatan Kardiovaskular

Penurunan aktivitas fisik meningkatkan resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah kardiovaskular lainya. Jantung dan Pembuluh darah memerlukan latihan teratur untuk tetap sehat.

3. Penurunan Kepadatan Tulang

Kurangnya gerakan dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Menjaga keaktifan fisik sangat penting dalam menjaga kesehatan tulang.

4. Gangguan Metabolisme

Gaya hidup sedentari dapat mengganggu metabolisme tubuh dan mempengaruhi cara tubuh memproses gula dan lemak. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti resistensi insulin dan diabetes.

5. Penurunan Kekuatan dan Fleksibilitas

Kekurangan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi, serta membatasi kemampuan tubuh untuk bergerak dengan leluasa.

6. Masalah Postur Tubuh

Kurangnya gerakan dapat menyebabkan masalah postur, seperti postur duduk yang buruk yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah tulang belakang.

7. Gangguan Sirkulasi

Sirkulasi darah yang buruk dapat mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Sel-sel dan organ yang tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup dapat mengalami kerusakan dan mengganggu fungsi normal.

Dampak Kesehatan Mental pada Gaya Hidup Sedentari

1. Stress dan Kecemasan

Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan tingkat stress dan kecemasan. Aktivitas fisik yang cukup memiliki peran penting dalam melepaskan hormon endorfin (Hormon perasaan baik) yang dapat membantu meredakan stress.

2. Depresi

Gaya hidup sedentari juga berkaitan dengan peningkatan risiko depresi dan gejala-gejalanya. Aktivitas fisik dapat berfungsi sebagai pengobatan alami untuk mengatasi gejala depresi.

3. Gangguan Tidur

Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan masalah tidur. Kekurangan tidur dapat memperburuk kondisi mental dan emosional.

4. Penurunan Konsentrasi dan Fokus

Kurangnya gerakan dapat membuat aliran darah dan oksigen ke otak berkurang. Hal tersebut dapat mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk konsentrasi dan fokus.

5. Kurangnya Energi

Orang yang memiliki gaya hidup sedentari cenderung merasa lelah dan kurang berenergi. Ketika kita tidak cukup aktif, aliran darah dan oksigen ke otot-otot kita berkurang. Hal ini dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi.

6. Isolasi Sosial

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan isolasi sosial, karena individu mungkin cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di rumah atau di tempat duduk. Interaksi sosial melalui aktivitas fisik dapat menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan mental.

Cara Mengurangi Gaya Hidup Sedentari

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gaya hidup sedentari, antara lain:

1. Meningkatkan Aktivitas Fisik

Untuk meningkatkan aktivitas fisik, Anda dapat memulai secara bertahap. Mulai dari berjalan kaki selama 30 menit setiap harinya. Dan tingkatkanlah durasi dan intensitas aktivitas secara perlahan untuk mencapai tingkat kebugaran yang diinginkan.

2. Menjaga Pola Makan yang Sehat

Pola makan yang seimbang dan kaya akan nutrisi dapat mendukung kesehatan fisik dan mental. Konsumsilah makanan yang sehat, seperti buah, sayur, dan biji-bijian untuk memberikan dukungan nutrisi yang optimal.

3. Mengelola Stress

Pengelolaan stress merupakan aspek penting untuk menjaga kesehatan mental. Praktik meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu mengurangi tingkat stress dan meningkatkan keseimbangan emosional.

4. Bersosialisasi dengan Orang Lain

Interaksi sosial adalah kunci untuk mengurangi isolasi yang dapat timbul akibat gaya hidup sedentari. Bersosialisasi dengan teman, keluarga, atau bergabung dengan komunitas dapat memberikan dukungan emosional dan motivasi.

5. Berolahraga Secara Teratur

Melibatkan diri dalam kegiatan fisik teratur, seperti berjalan kaki, jogging, yoga, atau bersepeda, dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan preferensi Anda.

6. Menyibukkan Diri dengan Kegiatan Positif

Terlibat dalam kegiatan positif, seperti belajar hobi baru, mengikuti kursus, dan mengejar impian, dapat membantu mengalihkan fokus dari gaya hidup sedentari dan meningkatkan motivasi serta kepuasan pribadi.

7. Perbanyak Jalan Kaki

Meningkatkan aktivitas fisik dengan jalan kaki adalah cara sederhana namun efektif. Selain itu, memilih untuk naik tangga alih-alih menggunakan lift juga dapat menjadi alternatif yang baik untuk meningkatkan kegiatan fisik sehari-hari.

Sekian uraian mengenai pengertian dan penyebab gaya hidup sedentari, dampak bagi fisik dan dampak bagi kesehatan mental, serta cara mengurangi gaya hidup sedentari. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup sedentari membawa banyak sekali dampak negatif, mulai dari dampak fisik hingga dampak psikologis. Hal tersebut tentunya perlu kita hindari mulai dari sekarang. Perbanyaklah aktivitas fisik, olahraga, jalan kaki, dan kegiatan positif lainya, serta ubahlah pola hidup Anda menjadi lebih sehat dan kelola stress dengan baik, juga mulailah bersosialisasi dengan orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun