Hal-hal yang diperhatikan dalam metode koaservasi komplek yakni melibatkan surfaktan, penyesuaian pH agar terbentuk ikatan silang serta penambahan crosslinking agent.
Dalam inovasinya berbagai bahan penyalut dapat divariasikan. Tentunya dengan memperhatikan karakteristik minyak atsiri itu sendiri.
Penelitian Kokina dkk. pada tahun 2019 menyimpulkan bahwa dengan metode ekstruksi elektrostatik tanpa melibatkan pengemulsi dan penstabil, enkapsulasi minyak atsiri dapat terbentuk dengan bahan penyalut alginat dengan melibatkan freeze drying (kering beku).
Penelitian tersebut dilakukan terhadap minyak atsiri tanaman Lavender (Lavandula angustifolia), Bergamot (Citrus bergamia) berkerabat dengan Jeruk purut, Teh hijau (Melaleuca alternifolia) dan tanaman Mint (Menta piperita).
Karakteristik matriks penyalut minyak atsiri diukur dengan faktor yang menyatakan bentuk bulat diperoleh angka mendekati nilai 0 diartikan sebagai bentuk terbaik yang diharapkan.
Hasil enkapsulasi dari penelitian ini memiliki kemampuan antibakteri terhadap dua bakteri uji resisten antibiotik yakni Salmonella thypumurium dan Staphylococcus aureus pada rentang sedang hingga kuat.
Demikian pula dengan kandungan antioksidan yang dapat dipertahankan hingga 12 bulan pada suhu 25 oC, enkapsulasi mint pada kapasitas 72 % sedangkan minyak atsiri lain berkisar 40 %-50 %.
***
Material selain minyak atsiri telah banyak kita kenal beredar di pasaran seperti enkapsulasi vitamin C dalam serum anti jerawat, jus buah enkapsulasi yang telah berbentuk serbuk dan sebagainya.
Tentunya pada skala industri kegiatan pengisian matriks dengan minyak atsiri dilakukan oleh mesin-mesin besar. Namun penting pula bagi kita untuk mengetahui bagaimana skala pilot project hal ini diupayakan.