Intermitten fasting memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membatasi kalori yang masuk namun memperbolehkan konsumsi air. Kondisi ini menjadikan tubuh memperoleh waktu untuk memperbaiki sistem imunitas dari kontak dengan radikal bebas dan mikroba patogen.
Pada cakupan mempertahankan imunitas tubuh dengan melaksanakan intermitten fasting pelakunya akan memperoleh empat manfaat sekaligus yakni 1) proteksi antioksidan terhadap radikal bebas, 2) perbaikan mikrobiota usus, 3) manejemen stres yang baik serta 4) rehidrasi tubuh untuk mencegah dehidrasi.
Antioksidan vs radikal bebas
Sistem pencernaan, pernafasan dan kulit dihadapkan pada tantangan introduksi makanan mengandung pestisida, bahan tambahan makanan tak terkendali, polusi, asap rokok dan sebagainya menjadi penyumbang radikal bebas. Intermitten fasting dapat menstimulasi enzim antioksidan endogen (alami diproduksi oleh tubuh).
Perbaikan mikrobiota usus
Intermitten fasting dapat menyeimbangkan mikroba usus ketika keberadaan mikroba patogen di dalam usus sudah mulai meningkat jumlahnya.
Manajemen stres yang baik
Dalam keadaan normal otak manusia memproduksi energi dengan metabolisme glukosa. Pada saat berpuasa yang terjadi adalah metabolisme lemak, sehingga menghasilkan keton. Produk akhir cenderung bermanfaat dengan meningkatnya fungsi sel mitokondria penghasil energi pada sel syaraf. Selain itu dengan meningkatnya fungsi sel syaraf maka happy homone (Dopamin, serotonin, oksitosin dan endorfin).
Rehidrasi tubuh untuk mencegah dehidrasi
Puasa intermitten memberikan kesempatan bagi tubuh untuk dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh sehingga resiko dehidrasi menurun. Kondisi tersebut memperkuat imunitas dan kemungkinan serangan penyakit.
***
Demikian gambaran manfaat puasa bagi tubuh. Dengan berpuasa banyak bukti ilmiah yang mendukung kebermanfaatannya bagi tubuh manusia.
Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=g4CHoSDFL3M&list=PLFvse-63uSFHgSV8Tm3dQRspuWBy02LPO