Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Imbuhan Pakan pada Budidaya Akuakultur

4 Februari 2023   02:13 Diperbarui: 4 Februari 2023   02:32 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada budidaya akuakultur, asam organik dikenal sebagai imbuhan pakan yang bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan saluran percernaan.

Menurut National Research Council (NRC), asam organik yang telah diketahui memberikan manfaat antara lain asam sorbat, asam format, asam lamat, asam asetat, asam butirat, asam sitrat dan asam propionat.

Aplikasi asam organik ini dilakukan dengan menyemprotkan langsung ke pakan dengan memperhatikan nilai konsentrasi minimal penghambatan.

Asam organik yang terformulasi dalam pakan bekerja dengan menurunkan derajat keasaman saluran pencernaan sehingga mikroba penyebab penyakit yang sedang berada dalam saluran cerna ikan dapat dikendalikan keberadaannya.

Beberapa penelitian terdahulu telah melakukan introduksi asam organik dalam pakan ikan. Uji dilakukan dengan menambahkan 0,3-1 % sodium diformat sebagai imbuhan pakan. Hal ini meningkatkan retensi protein, daya cerna lemak dan protein (Liebert dkk. 2010; Morken dkk. 2011).

Vibrio sp., V. anguillarum, Streptococcus agalactia dan Salmonella typhimurium diketahui sebagai sebagian dari bakteri patogen akuakultur yang dapat dikendalikan dengan penambahan acidifier (Ng dkk. 2009; Ramli dkk. 2005; Silva dkk 2013; Zhou dkk 2007).

Enzim

Fitase merupakan enzim yang sering dicampurkan pada pakan ikan. Enzim ini dapat membantu meningkatkan pencerrnaan fosfor terikat fitat, dan menurunkan eliminasi fosfor sekaligus meningkatkan bioavailabilitas protein dan fosfor.

Efisiensi aplikasi fitase di lingkungan bergantung pada stabilitas suhu, kondisi dan toleransi pH lingkungan terhadap kerusakan enzim proteolitik.

Pada penelitian Fadhal dan Mustafa menggunakan fitase dengan dosis 4.000 U/kg pada ransum pakan, Hasil yang diperoleh bahwa pertumbuhan dan efisiensi konversi pakan yang lebih tinggi pada Ikan Mas (Cyprinus carpio).

Penelitian lainnya oleh Debnath dkk menunjukkan bahwa pemberian pakan imbuhan fitase pada benih Pangasius pangasius sebesar 500 U/kg menghasilkan performa pertumbuhan yang lebih tinggi, nilai energy maintenance dan nilai cerna protein yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun