Apabila kita sudah sampai pada kesimpulan ini, berarti kita telah dapat memahami perasaan yang dialami Dimas dan menerimanya sebagai sesuatu yang wajar ia rasakan dalam bereaksi terhadap situasi di sekitarnya.
Jika pada tahap ini, kita sudah dapat mengidentifikasikan perasaan yang dialami anak, jangan berhenti sampai di sini saja. Tahapan berikutnya akan menentukan interaksi kita dengan anak dan menunjukkan penerimaan kita terhadap anak, sehingga ia betul-betul merasa diterima dan didampingi dengan kasih sayang.
3. Berikan tanggapan yang tepat
Pandangan yang menyatakan bahwa anak adalah miniatur orang dewasa telah lama dibantahkan oleh tokoh-tokoh psikologi perkembangan.
 Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan tidak dapat berpikir dan bertindak layaknya orang dewasa. Mereka memiliki keterbatasan, sehingga mereka akan berpikir dan bertindak sesuai karakteristik masa kanak-kanak yang dimilikinya.
Apa maksud penjelasan di atas? Begini, anggap kita sudah sampai pada tahap kedua, di mana kita sudah dapat mengidentifikasi perasaan kaget dan jijik sebagai reaksi terhadap situasi diare di tengah malam, sebagai orang dewasa kita telah memiliki kemampuan pemecahan masalah yang cukup matang.Â
Kita dapat merekonstruksikan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di dalam kepala kita dan melakukannya, seperti langkah-langkah yang dilakukan oleh Bu Nana untuk membantu Dimas. Â Â
Apakah kita juga mengharapkan anak seumur Dimas juga melakukan hal yang sama? "Tentu tidak! Makanya dimandikan oleh ibunya." Mungkin demikianlah jawaban kita semua. Betul. Memang kita tidak mengharapkan anak usia dua setengah tahun akan menyelesaikan masalah sendiri, oleh karena itu sebagai orang tua kita memberikan bantuan dengan membersihkan dan memandikannya.
Akan tetapi secara tidak langsung, tanggapan yang kita yang menyuruh anak untuk diam, mencerminkan harapan kita bahwa anak dapat berperilaku seperti orang dewasa.Â
Bu Nana berharap Dimas tidak menangis dan tetap tenang seperti biasanya, sehingga Bu Nana berkata "Diam!"
Tanggapan yang demikian belum mencerminkan penerimaan terhadap perasaan kaget dan jijik yang dirasakan Dimas.