Mohon tunggu...
Diandra Mayla Valiza
Diandra Mayla Valiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perpeloncoan sebagai Tradisi dalam OSPEK untuk Menyambut Perubahan Status Baru dalam Masyarakat

25 Oktober 2023   21:57 Diperbarui: 26 Oktober 2023   03:03 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal yang perlu disadari oleh setiap orang bahwa budaya perundungan sudah meluas di pendidikan di Indonesia. Butuh kesadaran dari diri masing-masing untuk menghapus sifat ini dari lingkungan pendidikan maupun diluar pendidikan. Dampaknya begitu parah bagi si korban bahkan bisa sampai melukai pelaku apabila emosi korban sudah memecah. Beberapa hal yang bisa kita terapkan untuk mengurangi perundungan dalam perkuliahan:

  • Membangun pertemanan yang baik antara senior dengan junior atau dengan teman sebaya. Hal ini dapat diwujudkan dengan membuat acara-acara seperti makrab (malam keakraban) yang di isi dengan acara-acara seru yang dapat menyatukan satu sama lain.
  • Membuat badan Anti-Bullying di dalam kampus. Sebagai sarana pengaduan apabila mahasiswa melihat aksi pembullyan di area kampus untuk segera dilaporkan pada badan Anti-bullying. Badan ini juga dapat membuat program rutin seperti mengadakan webinar mengenai pencegahan pembullyan yang dapat membuka wawasan mahasiswa untuk lebih empati terhadap kejadian pembullyan
  • Memperketat pengamanan di titik-titik lokasi yang rawan untuk melakukan aksi kekerasan. Hal ini dilakukan agar warga kampus  merasa aman di tempat yang memang seharusnya aman untuk mereka belajar dan berkegiatan diluar pelajaran.
  • Membuat aturan yang kuat untuk menindak bagi siapa saja yang melakukan pembullyan maupun kekerasan di dalam kampus maupun program diluar kampus dengan selalu memberikan laporan dan evaluasi dari kegiatan.

 

SIMPULAN

Dari hasil pencarian dapat disimpulkan bahwa pembullyan dapat terjadi di lingkungan perkuliahan dan dapat dilakukan oleh siapapun sehingga hal ini dapat mempengaruhi kedamaian pada lingkungan kampus. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembullyan di dalam kampus yaitu faktor tingkatan, faktor keluarga, bisikan dari kawan lain, kurangnya empati, terdapat kesalahpahaman, dan tradisi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian pembullyan di kawasan kampus yaitu dengan cara membangun pertemanan yang baik, membuat badan Anti-Bullying oleh pihak kampus, memperketat keamanan, membuat perturan yang kuat tentang bullying di kampus. Dengan dilakukannya upaya tersebut diharapkan dapat meminimalisir hingga menghapus adanya pembullyan di dalam kampus. Sehingga menciptakan kampus sebagai ruangan yang aman dan nyaman bagi mahasiswa yang ingin menuntut ilmu.

 

DAFTAR PUSTAKA.

Asnawi, Mualiyah Hi. "Pengaruh Perundungan Terhadap Perilaku Mahasiswa." Jurnal Sinestesia 9.1 (2019): 33-39.

Siregar, LYS (2013). Kekerasan Dalam Pendidikan. Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains , 1 (01).

Noviana, A. (2010). Ospek dan fenomena kekerasan (studi fenomenologi tentang pelaksanaan ospek pada mahasiswa di FKIP UNS tahun ajaran 2008/2009).

Dasalinda, Mawani S. 2017. Pengaruh Bullying Terhadap Tingkat Percaya Diri Siswa Kelas Iv Sdn Jati Jaya Parung Bogor Jawa Barat. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun