2. Bullying secara non-Fisik, merupakan tindakan yang menyakiti perasaan korban seperti mengatakan ujaran rasism pada korban, meneriaki, menghina, mencaci maki, memfitnah, menyoraki korban di depan kerumunan.
3. Bullying secara Mental atau Psikologi seperti menatap dengan tatapan sinis, memandangan dengan tatapan mengancam, mendiamkan tanpa alasan, mengucilkan dari sebuah kelompok.
4. Cyber Bullying, merupakan perundungan melalui media smart digital (hp, laptop, PC, dll) dimana pelaku dapat mengintimidasi korban dengan ancaman-ancaman dalam video, rekaman suara, panggilan suara dan pesan teks.
Sebenarnya kasus kejadian perundungan dapat ditemukan dimana saja salah satunya di dalam lingkungan kampus. Berikut ciri-ciri perundungan antara senior dan junior pada tingkat perkuliahan:
- Pelakunya beragam (senior, junior, teman sebaya)
- Aksi ini biasanya dilakukan oleh senior kepada juniornya secara turun temurun dibeberapa fakultas
- Keinginan untuk menunjukan sifat dominasi untuk eksistensinya
- Sifat merasa bahwa kelompoknya lebih unggul
- Melakukan tindakan kekerasan fisik/ non-fisik dalam konteks perundungan untuk menakuti juniornya seperti mengintimidasi hingga berujung pada perkelahian
Dampak terhadap korban
Dampak dari pengaruh bullying ini tidak secara langsung datang. Awalnya pelaku akan membuat korban merasa tidaknyamanan di sisi pelaku namun lama kelamaan pelaku akan terus gencar untuk mengusiknya hingga dapat melakukan kekerasan secara fisik. Dampak yang terjadi pada korban kekerasan:
- Korban akan merasakan rasa cemas berkepanjangan
Efek samping yang dirasakan oleh korban tentu mengalami trauma yang mandalam seperti kecemasan, terlalu banyak fikiran, hingga dapat menimbulkan stress pada korban.
- Mendapatkan trauma yang mendalam
Akibat dari bullying korban mengalami luka pada mental dan psikologis nya dan luka ini perlu ditangani oleh psikolog namun juga dapat hilang dengan sendirinya tetapi perlu memakan waktu lama untuk sembuh
- Merasa tidak nyaman
Rasa tidak nyaman yang timbul ini seperti merasa selalu diawasi saat berada di luar rumah atau tempat yang korban rasa lebih aman disbanding beraktifitas di luar
- Merasa tidak berdaya
Korban akan merasa bahwa dirinya tidak mampu melawan sebab beberapa perundungan bersifat tradisi sehingga korban tidak berani untuk melawan.
- Sering mengalami tekanan secara psikologis
Hal ini membuat korban sedikit menjauh dari bersosialisasi akibat bullying yang dialaminya. Korban juga dapat terus-terusan menyalahi dirinya atau yang disebut dengan “Self-blaming” sebab korban merasa hal itu terjadi karena dirinya sendiri.
- Korban sering merasa tidak enakan ketika meminta bantuan dari orang lain