Mohon tunggu...
Tasya Diana
Tasya Diana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Analisis Cerpen Mardi

2 Maret 2017   16:50 Diperbarui: 2 Maret 2017   16:55 2395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul: MARDI

Pengarang: Des Alwi

Liris: 28 Februari 2016

http://cerpen.print.kompas.com/2016/05/19/3841/

Alur

Maju

Terlihat dari cara pengarang menyebutkan latar waktunya secara urut tanpa bercampur.

Latar Tempat

Dalam kapal

Di laut

Dermaga PLTU

Pulau Pelangi

Rumah Sakit

Rumah Aku

Pabelokan

“Mardi, kapten merangkap ABK, yang duduk di sudut buritan kapal kayu tua, ukuran 3 x 7 meter, tidak bergerak”

“…guncangan gelombang tidak berhasil menahan kantuk yang sudah menderaku sejak tiga jam lalu.”

“…kami perlahan meninggalkan dermaga PLTU.”

“Angin dan gelombang kembali membesar ketika kapal melewati Pulau Pelangi.”

“Menurut istriku, aku ditemukan terapung di tiang kapal diselamatkan oleh sebuah kapal pancing dan langsung dibawa ke rumah sakit.”

“Sesampai di rumah, sudah banyak orang menunggu, termasuk Ketua RT yang langsung memperkenalkan seorang ibu dengan dua anak sebagai istri Mardi.”

“…berderet sms berisi pesan dan pertanyaan apakah aku dan Mardi selamat dari badai yang menghantam Pabelokan.”

Latar Waktu

Malam hari

Pagi hari

Dini hari

Siang hari

“Malam semakin larut.”

“Mentari pagi menyeruak perlahan”

“…dan menghilang di kegelapan dini hari.”

“Teriknya mentari seakan menambah kecepatan kapal.” Terik mentari biasanya identic dengan siang hari.

Latar Suasana

Tegang

Sedih

Suasana tegang terlihat saat “Tapi suaranya hilang ditelan petir yang menyambar tiang layar yang patah dua. Kapal tiba-tiba terangkat diterjang ombak setinggi lima meter, dan badanku melayang seperti diterbangkan ke udara, terus meluncur ke dalam laut yang serasa menghantam lantai salju…”

Suasana sedih terlihat saat “Di dalam, tangis Nia meledak, ”Mardi satu-satunya tulang punggung kehidupan kami,” isaknya tertahan.”

Tokoh

Aku

Mardi

Istri Aku

Istri Mardi

Teman sepemancingan

Berani (terlihat ketika ia menyanggupi undangan Mardi untuk memancing di Pabelokan yang berbahaya.)

Cepat mengambil tindakan > “Tanpa upacara dan di tengah gigitan mentari, kami perlahan meninggalkan dermaga PLTU.”

Bersemangat tinggi > “Dengan sigap dia meloncat melewati batang-batang bambu yang melintang, melintasi jaring, dan menghilang di kegelapan dini hari.”

Rela berkorban (terlihat ketika Mardi membiarkan tokoh Aku untuk tidur sedangkan dia berusaha mengendalikan kapalnya.)

Optimis tinggi (terlihat ketika ia sangat yakin bahwa akan mendapatkan lebih banyak ikan di Pabelokan yang berbahaya.)

Peduli dengan suaminya >“Istriku langsung memelukku dan menangis sesegukan.”

Tabah (terlihat ketika ia tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan) > “Istriku memeluk Nia dan menjanjikan akan menanggung biaya sekolah anak-anak Mardi serta mencarikan pekerjaan untuk dia.”

Mencari aman (terlihat ketika ia menolak ajakan Mardi pergi ke Pabelokan.)

Tema

Persahabatan

Tema persahabatan sangat ini terlihat,apalagi ketika Mardi rela berkorban untuk si Aku.Dan juga terlihat ketika si Aku mendapat ilusi bahwa Mardi menitipkan keluarganya kepada si Aku,itu berarti mereka sudah sangat dekat secara batin.

Sudut Pandang

Orang pertama sebagai pelaku utama dan pengamat

Orang pertama yaitu si Akubertindak sebagai pelaku utama yang sangat sering muncul di dalam cerpen tersebut.Namun siAkujuga sebagai pengamat tokoh lain yaitu si Mardi,setiap apa yang dilakukan si Mardi diketahuinya.

Amanat

Pertahankanlah dan jagalah seorang sahabat karib yang dipunyai sekarang,karena tidak ada yang tahu kapan seorang sahabat karib itu akan pergi.

Nama : Tasya Diana Septiani

Kelas : X-B (X-MAS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun