Mohon tunggu...
Tasya Diana
Tasya Diana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Analisis Cerpen Mardi

2 Maret 2017   16:50 Diperbarui: 2 Maret 2017   16:55 2395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sedih

Suasana tegang terlihat saat “Tapi suaranya hilang ditelan petir yang menyambar tiang layar yang patah dua. Kapal tiba-tiba terangkat diterjang ombak setinggi lima meter, dan badanku melayang seperti diterbangkan ke udara, terus meluncur ke dalam laut yang serasa menghantam lantai salju…”

Suasana sedih terlihat saat “Di dalam, tangis Nia meledak, ”Mardi satu-satunya tulang punggung kehidupan kami,” isaknya tertahan.”

Tokoh

Aku

Mardi

Istri Aku

Istri Mardi

Teman sepemancingan

Berani (terlihat ketika ia menyanggupi undangan Mardi untuk memancing di Pabelokan yang berbahaya.)

Cepat mengambil tindakan > “Tanpa upacara dan di tengah gigitan mentari, kami perlahan meninggalkan dermaga PLTU.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun