Mohon tunggu...
Diana Christin
Diana Christin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Diana Christin Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi UNJ 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebab Akibat Kehadiran Pelajar yang Tidak Terlihat dalam Platform Diskusi Online

22 Desember 2022   00:45 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:58 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid 19 berlangsung di Indonesia sejak awal tahun 2020. Dampak dari pengaruh pandemi virus covid 19 salah satunya adalah dalam dunia pendidikan. 

Terjadi sistem pembelajaran melalui daring untuk melakukan proses dan target pembelajaran. Dengan mengakses internet melalui perangkat elektronik pelajar maupun pengajar menggunakan beragam platform seperti Microsoft Teams, Zoom Meetings, dan Google Meet. Sebagai konsekuensi dari keadaan kondisi new normal ini penggunaan platform-platform ini, ada berbagai kendala yang kerap kali muncul, di antaranya kurangnya interaksi langsung di antara guru dan siswa. 

Dalam rangkaian studinya pada 2021, peneliti Vasile Gherhes dari Romania menyebut ini dengan istilah "generation invisible" dimana generasi pelajar yang mengalami kondisi pembelajaran melalui daring  dengan berbagai platform tidak mengaktifkan fitur kamera sehingga kehadiran dalam kelas daring tidak terlihat. 

Dengan adanya fitur kamera yang menyala pelajar menganggap sebagai mata yang terus mengamati setiap gerak gerik darinya dari kejauahan dan membuat individu merasa perlu menjaga ekspresi dan perilaku secara terus menerus. 

Hal tersebut diistilahkan sebagai zoom fatigue, yang menggambarkan kelelahan, kehawatiran dan kejenuhan yang dirasakan akibat penggunaan platform komunikasi virtual yang  berlebihan. 

Perasaan pemikiran yang sangat lelah dalam mengikuti kegiatan virtual meeting inilah yang menjadi gejala dalam zoom fatigue yang membuat pelajar akhirnya mematikan fitur kamera. Selain itu, pelajar merasa bahwa fitur kamera adalah sebuah opsional untuk mereka dapat aktifkan ataupun tidak.

Dalam pembelajaran di masa pandemi covid 19 pengajar akan meminta untuk pelajar menyalakan fitur kamera disaat virtual meeting terkecuali, bagi mereka yang memiliki kendala seperti jaringan. 

Namun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan dengan berbagai platform online, tidak sedikit pelajar yang beralasan mengalami kendala jaringan karena tidak adanya pemantauan secara langsung dan pemanfaatan dari pengertian dari pengajar yang salah digunakan. Adanya pelajar yang melakukan hal tersebut, membuat pengaruh untuk yang lainnya melakukan hal yang sama. 

Adanya beberapa orang mematikan kameranya saat kelas, hal ini dapat diikuti dengan beberapa orang lainnya. Kondisi tersebut kemudian membentuk norma di dalam kelompok dimana kelompok memunculkan pelajar dengan generasi invisible.

Fitur kamera dalam pembelajaran platform pertemuan online seharusnya menjadi kesempatan untuk pelajar untuk tetap berhubungan ketika pembelajaran berlangsung dengan teman sekelas dan mengikuti konten pelajaran dengan optimal. Pembelajaran dengan platform diskusi pertemuan online juga mempertemukan antara pelajar dan pengajar meskipun berjarak. 

Generasi Invisible, tidak mengaktifkan fitur kamera dalam pertemuan platform online mereka akan mudah untuk tidak fokus dan melakukan kegiatan lainnya karena merasa tidak dipantau  pergerakannya karena tidak terlihat. Hal ini menyebabkan Generasi Invisible kurang memperhatikan pembelajaran yang berlangsung sehingga kehadirannya hanya sekedar untuk absensi saja.

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran  dilakukan untuk memberikan wawasan untuk pelajar. Selain itu juga, pengajar akan memberikan ruang untuk pelajar mengemukakan pendapatnya untuk membangun nalar kritisnya. Akan tetapi, proses pembelajaran ini tidak dapat terlaksana tujuannya jika mereka tidak memperhatikan dengan baik. 

Pada proses pembelajaran daring yang diterjadi  kalangan pelajar  mengalami gejala- gejala zoom fatigue membuat pelajar menjadi generasi invisible. Padahal seharusnya seorang pelajar harus menghargai seseorang yang berbicara terutamanya pengajar seperti guru atau dosen ketika pembelajaran berlangsung dengan menyalakan fitur kamera serta menyimak penjelasan yang diberikan untuk kepentingan pelajar sendiri.

Berkaitan dengan proses pembelajaran di dunia pendidikan dimana pelajar diberikan ruang dalam mengungkapkan pemikirannya sehingga tujuan dari pembelajaran ini akan melahirkan generasi yang dapat berperan lebih baik untuk kehidupan di masa depan. 

Dalam Teori Sosiologi menurut Peter McLaren menjelaskan bahwa pendidikan merupakan proses pembelajaran yang harus memfokuskan pada segi dialog kritis dan analisis dialektik di dalam kelas. 

Dari keduanya merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran yang biasa diterapkan baik oleh pengajar seperti guru dan dosen dengan tujuan untuk menciptakan ruang diskusi dan tanya-jawab yang melibatkan keaktifan peserta didik lalu memacu pada berkembangnya nalar, pengetahuan yang kritis, sistematis, dan logis di dunia pendidikan dan diluar pendidikan nantinya. 

Pendidikan kritis menjelaskan bahwa terdapat dua aspek penting di dalam pendidikan, yaitu aspek kognitif dan aspek praktis. Dengan demikian pelajar tidak hanya dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan yang bersifat abstrak, akan tetapi juga dibekali dengan pengalaman praksis yang konkrit (Tri Herlambang, Y, 2018:84)

Tujuan utama pendidikan kritis dalam proses pembelajaran membangun generasi masyarakat baru yang lebih humanis. Pelaksanaan proyek tersebut dimulai dari dalam dunia pendidikan, sebagai tempat pendidikan sebagai proses pembelajaran dapat dengan menekankan pengalaman pelajar dari praktiknya. 

Dengan pengalamannya tersebut para pelajar mampu mengembangkan pemahaman yang lebih kritis dan ilmiah berkaitan dengan kehidupan sehari-harinya dalam rangka untuk berhubungan (relasi) dengan kondisi sosial budayanya (teori), selanjutnya para pelajar dapat membangun strategi aksinya berdasarkan pemahaman baru melalui praktik proses belajar meskipun pembelajaran dilakukan dengan online. 

Namun munculnya generasi invisible ini sebagai pelajar yang tidak menyalakan fitur kamera dalam pertemuan melalui diskusi pembelajaran dalam platform online, proses pembelajaran pendidikan kritis tidak dapat terjadi. Akibatnya tujuan dari pendidikan dalam pendagogi kritis tidak membangun kemajuan dengan masukan pemikiran yang seharusnya, tetapi pelajar akan menjadi masyarkat yang hanya bisa menerima saja tanpa bisa mengkritisi baik buruknya hal yang terjadi. 

Tujuan dari pendidikan kritis ini juga bertujuan memperdayakan pelajar dalam masyakarat untuk tidak berada pada ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan dalam masyarakat nantinya. Pendidikan  juga merupakan politik yang memiliki kepentingan sehingga munculnya kritik untuk memperbaiki dalam kehidupan sosial (McLaren, 2003:54)

Jadi dalam pembelajaran di masa pandemi Covid 19 dilakukan dengan berbagai platform online. Meskipun begitu, sebagai pelajar yang akan menjadi penerus bangsa perlu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 

Mengikuti pembelajaran dengan dimulai dari keluar sebagai generasi invisible di masa pandemi maka, ini menjadi gerakan awal untuk dapat memahami dan memunculkan pendidikan yang kritis. Sebagai pelajar, nilai dan norma dalam menghargai satu sama lain juga merupakan hal yang penting dengan menyalakan fitur kamera dalam platform online maka seseorang yang berbicara akan merasa lebih dihargai dan menyampingkan tekanan bahwa merasa dirinya dipantau tetapi lebih kepada fokus pelajaran yang diambil.

DAFTAR PUSTAKA :

Devina Wynne, 2022. Generation invisible psikologi jelaskan mengapa banyak pelajar mematikan kamera saat kuliah daring. https://www.readers.id/read/generation-invisible-psikologi-jelaskan-mengapa-banyak-pelajar-mematikan-kamera-saat-kuliah-daring/index.html (diakses 17 desember 2022)

Hidayat, R., 2013. Pedagogi Kritis: Sejarah, Perkembangan, dan Pemikiran. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

McLaren, P., 2003. Life in Schools: An Introduction to Critical Pedagogy in the Foundations of Education. Allyn and Bacon.

Tri Herlambang, Y., 2018. Pedagogik Telaah Kritis Ilmu Pendidikan dalam Multiperspektif. Bumi Aksara, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun