Mohon tunggu...
Diana Christin
Diana Christin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Diana Christin Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi UNJ 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebab Akibat Kehadiran Pelajar yang Tidak Terlihat dalam Platform Diskusi Online

22 Desember 2022   00:45 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:58 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran  dilakukan untuk memberikan wawasan untuk pelajar. Selain itu juga, pengajar akan memberikan ruang untuk pelajar mengemukakan pendapatnya untuk membangun nalar kritisnya. Akan tetapi, proses pembelajaran ini tidak dapat terlaksana tujuannya jika mereka tidak memperhatikan dengan baik. 

Pada proses pembelajaran daring yang diterjadi  kalangan pelajar  mengalami gejala- gejala zoom fatigue membuat pelajar menjadi generasi invisible. Padahal seharusnya seorang pelajar harus menghargai seseorang yang berbicara terutamanya pengajar seperti guru atau dosen ketika pembelajaran berlangsung dengan menyalakan fitur kamera serta menyimak penjelasan yang diberikan untuk kepentingan pelajar sendiri.

Berkaitan dengan proses pembelajaran di dunia pendidikan dimana pelajar diberikan ruang dalam mengungkapkan pemikirannya sehingga tujuan dari pembelajaran ini akan melahirkan generasi yang dapat berperan lebih baik untuk kehidupan di masa depan. 

Dalam Teori Sosiologi menurut Peter McLaren menjelaskan bahwa pendidikan merupakan proses pembelajaran yang harus memfokuskan pada segi dialog kritis dan analisis dialektik di dalam kelas. 

Dari keduanya merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran yang biasa diterapkan baik oleh pengajar seperti guru dan dosen dengan tujuan untuk menciptakan ruang diskusi dan tanya-jawab yang melibatkan keaktifan peserta didik lalu memacu pada berkembangnya nalar, pengetahuan yang kritis, sistematis, dan logis di dunia pendidikan dan diluar pendidikan nantinya. 

Pendidikan kritis menjelaskan bahwa terdapat dua aspek penting di dalam pendidikan, yaitu aspek kognitif dan aspek praktis. Dengan demikian pelajar tidak hanya dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan yang bersifat abstrak, akan tetapi juga dibekali dengan pengalaman praksis yang konkrit (Tri Herlambang, Y, 2018:84)

Tujuan utama pendidikan kritis dalam proses pembelajaran membangun generasi masyarakat baru yang lebih humanis. Pelaksanaan proyek tersebut dimulai dari dalam dunia pendidikan, sebagai tempat pendidikan sebagai proses pembelajaran dapat dengan menekankan pengalaman pelajar dari praktiknya. 

Dengan pengalamannya tersebut para pelajar mampu mengembangkan pemahaman yang lebih kritis dan ilmiah berkaitan dengan kehidupan sehari-harinya dalam rangka untuk berhubungan (relasi) dengan kondisi sosial budayanya (teori), selanjutnya para pelajar dapat membangun strategi aksinya berdasarkan pemahaman baru melalui praktik proses belajar meskipun pembelajaran dilakukan dengan online. 

Namun munculnya generasi invisible ini sebagai pelajar yang tidak menyalakan fitur kamera dalam pertemuan melalui diskusi pembelajaran dalam platform online, proses pembelajaran pendidikan kritis tidak dapat terjadi. Akibatnya tujuan dari pendidikan dalam pendagogi kritis tidak membangun kemajuan dengan masukan pemikiran yang seharusnya, tetapi pelajar akan menjadi masyarkat yang hanya bisa menerima saja tanpa bisa mengkritisi baik buruknya hal yang terjadi. 

Tujuan dari pendidikan kritis ini juga bertujuan memperdayakan pelajar dalam masyakarat untuk tidak berada pada ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan dalam masyarakat nantinya. Pendidikan  juga merupakan politik yang memiliki kepentingan sehingga munculnya kritik untuk memperbaiki dalam kehidupan sosial (McLaren, 2003:54)

Jadi dalam pembelajaran di masa pandemi Covid 19 dilakukan dengan berbagai platform online. Meskipun begitu, sebagai pelajar yang akan menjadi penerus bangsa perlu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun