Dia beranjak dari tempat duduknya dan kemudian pergi
Sendiri. Ya hari-hari selanjutnya aku jalani sendirian hanya Tuhanlah yang setia menemani setiap langkahku. Berhari-hari tanpa ada lagi pesan dari dia, telepon, cheese cake, sapaan mesra, dan bahkan dirinya sudah tak terlihat lagi. Entah hilang kemana dia.
Sudah 1 bulan sejak aku tidak lagi menjadi pacarnya, tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp dan terlihat ada pesan darinya. Aku membuka pesan tersebut
Assalamualaikum Sina, boleh tidak kalau hari ini aku ke rumahmu
Aku terdiam sejenak memikirkan kira-kira apa yang akan dia lakukan jika dia datang ke rumahku. Tentu saja aku tidak melarangnya datang
Setelah menunggu 15 menit akhirnya dia sampai dirumahku. Aku persilahkan duduk. Dan tidak lupa secangkir teh hangat aku sajikan untuknya
"Sina?" dia memulai pembicaraan
"Iya kenapa?
"Aku minta maaf selama ini sudah banyak salah sama kamu, harusnya kemarin aku gak seperti itu, harusnya aku temenin kamu, harusnya aku bersikap dewasa. Aku minta maaf.
"Iya sudah gak papa Sam.
"Selama satu bulan aku mencoba mempelajari apa itu bipolar, dan sekarang aku sudah paham, dan menurutku gak gampang kalau sampe memiliki hal itu.