Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Sosok Lain Di Dunia Parallel

8 September 2016   05:23 Diperbarui: 8 September 2016   06:05 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: messagetoeagle.com

Rasanya malam ini aku terlempar lagi

Termanja diri dalam langit lepas

Dunia nyata mulai samar-samar menghilang

Pertanda masuk dalam padang surgawi suka-suka

 

***

"Hey, ada apa ini ??"

Bagai malam seribu bulan

Malam ini juga berbeda dengan yang sebelumnya

Desas desus suara mulai menggerayang menguasai

"Tidak, tidak, rasanya ini menakutkan tak sama"

Dengan kuat berusaha kembali ke garis yang mulai terlewati

Mencoba membatasi ruang maya yang mulai menggoda

Pikir ku mulai tak karuan bagai di intai tanpa jarak

 

***

Sosok sosok lain bermunculan mendebar rasa

Berdiri tegap menanti ujung kaki sampai rambut yang tengah meracik menjadi satu

Melingkar barisan seakan menjebak langkah

Tinggal lah aku cemas layaknya terdakwa tak ingat apa-apa

Mereka asing tak menentu dihadapan

"Tapi tunggu dulu, rasanya aku mengenal mu.. iya kamu"

"Apa ? Kau kenal aku ??" Ujar wanita cantik berhias mutiara dengan sinis 

Ramai lah sosok sosok mereka tertawa meledek

Semakin ramai semakin ku ingin ingatanku keluar

"Hey kau, kau kenapa tertawa kencang ! jangan tertawa !" Hentakku pada sosok yang lain

"Apa masalah mu jika aku tertawa ?" wanita berparas lembut itu berbalik tanya 

Bingung lah aku tanpa kata

mereka kembali tertawa ramai meledek

"Nah, kau kenapa tak membawa buku ilmiah favorit ku ? aku yakin kau selalu membawanya" bicaraku mulai ngawur

"Aku memang suka buku seperti itu, tapi akhir-akhir ini aku sibuk" Balas wanita yang serasi memakai kacamata

"Tidak, tidak, seharusnya kau yang sibuk !" aku menunjuk wanita berambut pendek gaya urban

"Kau selalu sibuk dengan masalah karier, sampai lupa dengan cinta !" Lanjutku dengan lantang

Wanita urban tak mengeluarkan sepatah katapun

ia tetap pada posisi awalnya, berdiri penuh kharisma

Tiba-tiba saja,

"Bagaimana dengan aku, apa kau kenal dengan aku ?" tanya wanita kucel berpenampilan lusuh kepadaku

"Hahh, siapa kau ? tidak, aku tak mengenal mu !"

"Hahahaa PAYAH !! kau payah !!" Teriak sosok lain berpenampilan glamor tak karuan

Semakin bingung semakin aneh, tapi ada yang tak asing

Hingga ingatanku perlahan terbawa suasana

"Cukup, ini sudah tidak lucu lagi !! aku ingat sekarang"

"Kalian adalah sosok yang ku ciptakan dalam mimpi !!"

Sekarang tampak jelas dalam ingatanku

Bodoh, kenapa aku baru sadar jika wajah mereka sama dengan ku

Tapi tunggu dulu, ada yang masih aneh rasanya

"Kalau kau menciptakan kami, apa sekarang kau sudah ingat siapa aku ?" wanita kucel dan lusuh kembali bertanya

"Tidak, sudah ku bilang tidak kenal.. aku tidak pernah menciptakan mu !!"

"Hahahaa PAYAH !! kau payah !!" wanita glamor tak karuan kembali meledek

"Kalau kau tidak menciptakannya, maka kami pun bukan ciptaan mu !!" sambung wanita urban yang sedari tadi hanya memperhatikan

Aku kembali diam, berharap ini segera berakhir

Tak disangka semua tak sesuai dengan biasanya

"Sosok kami nyata, dan bukanlah buatan mu dalam mimpi... tapi mungkin sosok mu dalam mimpi kau buat mirip seperti diriku ini"  sahut wanita cantik berhiaskan mutiara 

"Hah ? Gila, mana mungkin diriku bisa nyata dalam jumlah banyak" 

"Tapi kenapa kau berbeda, kau tampak kucel dan lusuh ? apa kau hidup sangat miskin di dunia mu ?" tanya ku pada wanita lusuh yang sama sekali berbeda

" Nasib ku memang berbeda dengan diriku yang lain di dunia parallel...tapi percayalah, sosok sepertiku tak pernah menciptakan sosok yang kaya, cantik, ramah, glamor dan pintar dalam mimpi berkepanjangan seperti hobi mu !" 

Bagai anak panah yang menancap

Kata-kata itu sangat dalam menyisakan malu

Tapi rasanya ada yang salah disini

Tak mungkin bila gempa berlangsung dalam dunia mimpi

"Hey, hey bangun !! jangan tidur diwaktu sholat jum'at berlangsung !! pamali !! nanti bisa gila !!"  Ucap ibu ku yang tangannya sedari tadi berusaha membangunkan

 

Ternyata benar kata para aku di dunia parallel

Terlalu lama aku hidup dalam mimpi berkepanjangan

Sekarang saja bukan malam hari

Apalagi malam seribu bulan......

****

Tangerang, 8 September 2016

Diana

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun