Mohon tunggu...
Diana DwiSeptyaningrum
Diana DwiSeptyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Islam KH. Achmad Siddiq Jember

Saya Diana Dwi Septyaningrum, berasal dari Kabupaten Lumajang. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 prodi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas KH. Achmad Siddiq Jember. Semoga artikel yang saya tulis ini dapat menambah referensi kalian semua yaa.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

21 Juni 2024   18:01 Diperbarui: 21 Juni 2024   18:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Sifat validasi

sumber, frekuensi, kedekatan, ambiguitas, dan validasi langsung atau tidak langsung

4. Mengantisipasi konsekuensi dari pengkategorian

Konsekuensi yang diantisipasi dan nilai-nilai yang diharapkan dari konsekuensi ini

5. Sifat pembatasan yang dikenakan

pemilihan strategi dan kondisi di mana subjek harus bekerja yang dikenakan oleh pembatasan.

  1. Tipe dan Tingkat Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

Model perolehan konsep berorientasi seleksi menetapkan siswa sebagai pembelajar yang aktif dalam memperoleh konsep. Model materi tidak terorganisasi menetapkan siswa sebagai pembelajar yang aktif dalam memperoleh konsep. Namun, konsep dibagi menjadi empat tingkat pencapaian (Dahar, 1996):

1. Tingkat spesisfik

Pengenalan anak terhadap sesuatu yang sebelumnya ia kenal menunjukkan pencapaian tingkat ini. Misalnya, seorang anak bermain kelereng sekali dan menemukannya lagi di tempat lain. Setelah mengetahui bahwa itu adalah kelereng, anak tersebut telah mencapai tingkat konkret. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa anak juga mampu membedakan stimulus di sekitarnya dari kelereng tersebut. Pada titik ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan untuk menyimpan gambaran mental dalam struktur kognitifnya.

2. Tingkat kesesuain

Apabila seseorang mengenal suatu objek setelah selang waktu tertentu, memiliki orientasi ruang yang berbeda terhadap objek tersebut, atau ketika indranya menentukan objek tersebut dengan cara yang berbeda, seseorang dapat dianggap telah mencapai tingkat konsep identitas. Misalnya, menjadi akrab dengan kelereng dengan memainkannya daripada hanya melihatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun