Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode ekperimen adalah suatu cara pembelajaran dengan menempatkan anak sebagai subjek yang aktif untuk melakukan dan menemukan pengetahuan sendiri serta untuk mengetahui kebenaran akan sesuatu.
2. Manfaat dan Tujuan Metode Eksperimen
      Anak memiliki sifat ingin tahu yang tinggi. Sifat ingin tahu ini sesuai intelektual anak pada masa usia dini sedang berkembang sangat cepat. Salah satu cara untuk memuaskan keingintahuannya adalah melakukan eksplorasi dan percobaan (trial dan error). Oleh karena itu, metode eksperimen sangat mendukung optimalisai potensi intelektual yang sesuai dengan taraf berpikir anak pada masa ini. Mengenai hal ini, Jean Piaget (1972: 27) membuat pernyataan tentang bagaimana anak belajar sebagai berikut:
Tujuan penggunaan metode eksperimen bagi anak sebagai berikut.
- Menjelaskan proses terjadinya sesuatu.
- Memberikan pengalaman kepada anak tentang proses terjadinya sesuatu.
- Membuktikan kebenaran sesuatu.
Alasan betapa  pentingnya (urgensi) pembelajaran dengan metode eksperimen bagi anak-anak.
- Kemampuan berkomunikasi  anak belum sepenuhnya berkembang. Sebagai
- anak memliki kemampuan berfikir yang sangat baik, tetapi belum tentu ia dapat mengekspresikan pikirannya dengan berbicara.
- Belajar melalui metode eksperimen didesain untuk membantu anak
- membangun keterampilan dengan menggunakan pancaindranya. Metode belajar ini dapat dilakukan untuk mencapai beberapa sasaran sekaligus, di antaranya metode ini dapat mengembangkan kemampuan mengamati, meraskan, dan mengecap.
- Salah satu karakteristik pada usia anak dini adalah kreatif. Metode eksperimen
- akan berdampak pada seluruh aspek perkembangan anak. Aspek-aspek perkembangan tersebut sebagai berikut.
- Aspek intelektual
Kegiatan eksperimen akan dapat memuaskan rasa ingin tahu anak, membangun kemampuan berfikir logis. Kritis, analisis, dan sintesis.
- Bahasa
Kegiatan eksperimen akan mendorong anak untuk mengpmunikasikan ide dan pikirnnya serta menguraikan hasil temuannya.
- .fisik motoric
- Dalam kegiatan eksperimen, motoric anak dapat dikembangkan, terutama motoric halus anak.
- Seni
Dalam kegiatan eksperimen khusus, mungkin saja anak bereksperimen dengan menghasilkan nada yang berbeda dan dengan berbagai macam benda, pencampuran warna dengan melukis, atau menari sesuai irama yang ingin didengar.
- Sosial emosi
Dalam kegiatan eksperimen, terdapat kerja sama anatrindividu untuk menghasilkan sesuatu.
- Moral agama
Dalam setiap kegiatan eksperimen, terselip nilai nilai religius berupa kebesaran ciptaan Tuhan, yaitu dalam proses perunahan dan hasil yang ditemukan.
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen