Mohon tunggu...
Diana Tri Hartati
Diana Tri Hartati Mohon Tunggu... Penulis - penulis buku anak, penulis artikel

Seorang ibu rumah tangga yang suka menulis. Kadang nge-halu kalau lagi sendiri 😁

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Pencuri Sandal

17 Desember 2022   22:39 Diperbarui: 17 Desember 2022   22:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Andi, Vano, jangan ulangi perbuatan seperti itu tadi ya? Mencuri, berbuat usil, iri hati, dan ingin memfitnah teman itu perbuatan dosa, singkirkan jauh-jauh dari diri kalian.  Sekarang kalian minta maaf pada Kak Iqbal," nasehat Pak Ustadz sambil mengelus kepala Andi dan Vano.

Andi dan Vano beringsut mendekati Kak Iqbal.

"Kak Iqbal maafkan kesalahan kami ya." Andi dan Vano bersalaman dengan Kak Iqbal," Abi, Adam, Fatih, dan juga teman-teman yang pernah kami sakiti, kami minta maaf ya..." lanjut mereka. Pak Ustadz merasa gembira dan lega karena Andi dan Vano telah menyadari perbuatan mereka.

Sementara itu Kak Iqbal yang masih penasaran terlihat mendekati Ustadz Basyori.

"Pak Ustadz kok bisa tahu sih kalau pencurinya Andi dan Vano?" tanya Kak Iqbal.

"Gampang saja, saya hanya menjalankan strategi untuk menakut-nakuti anak-anak saja. Tidak mungkin ada tulisan yang muncul di telapak tangan pada anak yang tidak mencuri. Nah, Andi dan Vano yang merasa bersalah tentu mempercayai hal ini, ia takut ketahuan. Maka ia menulisi telapak tangan mereka sendiri, berarti merekalah pencurinya," kata Pak Ustadz sambil tersentum.

"Wah, Pak Ustadz ini rupanya berbakat jadi detektif ya." Kak Iqbal merasa kagum.

"Ya, untuk membuat jera anak-anak nakal ha ha ha." Pak Ustadz tertawa berderai.

                                                                                                                                           *****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun