Mohon tunggu...
Diana Tri Hartati
Diana Tri Hartati Mohon Tunggu... Penulis - penulis buku anak, penulis artikel

Seorang ibu rumah tangga yang suka menulis. Kadang nge-halu kalau lagi sendiri 😁

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi Kawin Sang Duda

16 Desember 2022   19:06 Diperbarui: 16 Desember 2022   19:15 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya Mbah, saya bersedia, mari kita ke penghulu untuk kawin," jawab Jamilah lagi.

Mbah Sarijo langsung gemetar dan tampak menggigil. Ia berdiri dan pergi meninggalkan  Jamilah yang masih terpaku. Mbah Sarijo tampak seperti baru menang undian. Kakek itu berteriak," Aku mau kawin lagi, aku mau kawin lagi..." kemudian berlari-lari hingga akhirnya tersandung dan jatuh pingsan.

"Pak, bangun Pak! Sudah adzan maghrib, mau ke masjid tidak?" Mawar mengguncang-guncangkan tubuh Mbah Sarijo .

"Jamilah? Jamilah mana? Aku mau kawin lagi! Aku mau kawin lagi!" teriak  Mbah Sarijo kencang-kencang. Ia mengusap-usap matanya dan menoleh ke sekeliling.

"Bapak ini ngomong apa?" Mawar mendekati bapaknya.

"Mawar, aku bermimpi ketemu wanita muda. Namanya Jamilah. Ia mau jadi istriku," cerita Mbah Sarijo.

"Lalu?"

"Aku mau kawin lagi," lanjut Mbah Sarijo.

 "Apa saya tidak salah dengar? Barusan Bapak bilang tidak akan kawin lagi, sekarang kok mau kawin lagi? Padahal saya dan adik-adik sudah sepakat mau syukuran lho," kata Mawar lagi.

"Hah? Apa??" Mbah Sarijo beranjak mengambil peci dan sarung.

"Lho sekarang Bapak mau ke mana?" Mawar mengikuti langkah bapaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun