Mohon tunggu...
Diana Tri Hartati
Diana Tri Hartati Mohon Tunggu... Penulis - penulis buku anak, penulis artikel

Seorang ibu rumah tangga yang suka menulis. Kadang nge-halu kalau lagi sendiri 😁

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mimpi Satu Juta Dolar Merry Riana

16 Desember 2022   10:41 Diperbarui: 16 Desember 2022   10:47 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribunnews

Kerusuhan besar-besaran yang dipelopori oleh Mahasiswa terjadi di Jakarta yang diikuti oleh daerah-daerah lainnya. Tentunya kejadian tersebut sangat mempengaruhi situasi keamanan dan stabilitas ekonomi nasional. Maka tak dapat dipungkiri terjadilah krisis moneter di Indonesia.

Pada saat itu Merry Riana baru saja lulus dari SMA dan ingin melanjutkan pendidikannya ke Universitas Trisakti Jakarta, namun karena adanya kerusuhan Mei 1998 akhirnya impiannya pun pupus.

Saat itu Jakarta benar-benar mencekam, dan demi keselamatan Merry, ayah dan ibunya memutuskan untuk mengirim Merry ke Singapura. Ayah dan ibu Merry berpikir bahwa untuk sementara waktu biarlah Merry tinggal di negara tetangga tersebut sampai situasi di Indonesia kembali kondusif.

Ayah dan ibunya memilih Singapura, karena jaraknya yang dekat dengan Indonesia dan lingkungannya yang relatif aman serta sistem pendidikannya yang baik.

Maka berbekal modal keuangan yang pas-pasan, berangkatlah Merry ke Singapura. Orangtuanya hanya memberikan uang saku yang minim, serta kebutuhan sehari-harinya seperti mie instan, gula, teh dan kopi serta pakaian.

Selain bekal yang kurang memadai, Merry juga pergi tanpa persiapan mental. Ia dalam keadaan galau mengingat keadaan Indonesia pada saat itu yang juga tengah kacau. Ia tak pernah membayangkan bagaimana ia harus hidup terpisah dengan ayah, ibu serta saudara-saudaranya.

Berjuang dari Nol  

Hidup di Negeri Singa tentu tidaklah mudah. Apalagi bagi Merry yang masih begitu belia. Ia belum memiliki pengalaman ditambah modal keuangan yang sungguh minim. Merry pun mulai memutar otak. Ia sangat ingin melanjutkan studinya di Nanyang Technological University (NTU) di Singapura. 

Sebelumnya ia gagal masuk di Universitas Tri Sakti pada jurusan yang sama. Maka tekadnya sudah bulat, ia harus bisa masuk di NTU. Selain itu ia juga ingin bekerja untuk membiayai kuliah dan menopang ekonominya mengingat uang dari orangtuanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Merry teringat pada salah satu temannya yang sedang menempuh studi di NTU. Ia pun menghubungi temannya, dan dari temannya tersebut Merry mendapatkan informasi bahwa NTU menawarkan program pinjaman pendidikan. Selanjutnya pinjaman itu bisa dibayarkan seetelah mahasiswa lulus kuliah dan mulai bekerja. 

Informasi itu sungguh membuat Merry serasa mendapatkan angin segar. Semangatnya pun semakin menggelora. Namun permasalahannya, pinjaman pendidikan di NTU membutuhkan seorang penjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun