Mohon tunggu...
diana marsono
diana marsono Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

nama : diana marsono nim : 42321010027 dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si. AK Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teodosi dan Kejahatan

19 November 2022   17:36 Diperbarui: 19 November 2022   17:41 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atensi terhadap kejahatan dalam sejarah, serta dengan mendefinisikan kejahatan itu sendiri, tidaklah permasalahan yang melalui untuk Hegel, ia pula tidak dengan bahagia hati melewati darah serta rasa sakit sejarah dalam kesibukannya guna melihat Roh tiba ke dalam dirinya sendiri di dunia. 

Hegel tidaklah Augustinian di mari; kejahatan tidaklah pengurangan kebaikan, itu merupakan fenomena yang sangat nyata yang memanifestasikan dirinya dengan metode yang sama menurutnya semacam yang terjalin pada kita dikala ini: dalam bencana alam, dalam peperangan yang tidak masuk ide, dalam penyakit, serta dalam kekerasan acak. 

Kejahatan untuk Hegel merupakan peristiwa historis yang nyata, sebab ia mengatakan kalau" dalam sejarah dunia kita mengalami jumlah total kejahatan konkret."

Ia memusatkan atensi pada dirinya sendiri bukan dengan definisi metafisik tentang kejahatan, namun dengan hal- hal yang diidentifikasi orang sebagai kejahatan dalam kehidupan tiap hari mereka. 

Pada dikala yang sama, ia yakin kontinjensi ini( sebab susah guna membayangkan kejahatan manusia sebagai apa juga tidak hanya kontingensi radikal dalam seluruh aspek kehidupan) dicatat dalam apa yang ia sebut" kedaulatan nalar mutlak fakta kerugian sejarah ditebus dalam sejarah, serta lewat sejarah.

Menarangkan kejahatan dengan metode semacam itu, pasti saja, ialah bidang tradisional teodisi. Secara filosofis, theodicies umumnya berdiri di ujung akhir, umumnya dalam mengalami bencana ataupun peristiwa berarti, serta timbul sebab pemikiran teistik tradisional tentang Tuhan yang dibahas lebih dahulu. 

Maksudnya, mereka memandang ke balik, serta berjuang guna nilai uraian di hadapan apa yang dikira sebagai kebaikan bawah dunia. Mengingat ini, kalau Hegel menawarkan up filsafat sejarah sebagai teodisi suatu pasti saja menampilkan kalau dia merasa itu berperan sebagai sebagian tipe puncak teologis ataupun penyempurnaan dari sejarah.
 
 
SUMBER :
* https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Teodisi
* https://www.kompasiana.com/balawadayu/601c36a9d541df32f0306d72/memahami-teodesi-dan-kejahatan?page=all#section2
* https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tsaqafah/article/download/2/3
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun